Jatengvox.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Kelompok 20 melaksanakan kegiatan penyuluhan pencegahan stunting yang ditujukan bagi ibu-ibu peserta Posyandu ILP Dusun Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, pada Kamis, 18 September 2025.
Kegiatan ini menjadi salah satu program kerja utama mahasiswa KKN dalam bidang kesehatan, dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi dan pola asuh dalam mencegah stunting pada anak.
Acara yang berlangsung di Balai Dusun Lerep ini dihadiri puluhan ibu bersama balita mereka.
Para mahasiswa KKN menggandeng kader posyandu setempat untuk memfasilitasi jalannya penyuluhan.
Suasana berlangsung akrab dan penuh antusiasme, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan peserta terkait pola makan sehat dan tumbuh kembang anak.
Koordinator KKN Kelompok 20, Hartanto Apriandi, menjelaskan bahwa penyuluhan ini dilatarbelakangi oleh masih tingginya angka stunting di Indonesia, khususnya di wilayah pedesaan.
“Kami ingin memberikan pemahaman sederhana tentang pencegahan stunting. Salah satunya dengan memperhatikan asupan gizi seimbang, pola asuh, serta pentingnya imunisasi dan pemeriksaan kesehatan secara rutin di posyandu,” terangnya.
Dalam penyuluhan, mahasiswa menjelaskan faktor-faktor penyebab stunting, seperti kekurangan gizi kronis, sanitasi yang buruk, serta kurangnya pengetahuan orang tua mengenai pemberian makanan bergizi.
Mereka juga membagikan leaflet berisi panduan menu sehat dan tips menjaga kebersihan lingkungan rumah tangga.
Ketua panitia kegiatan, Nelli Agustin, menambahkan bahwa kegiatan ini juga memberikan edukasi tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif, makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang bergizi, serta kebiasaan mencuci tangan dengan sabun untuk mencegah infeksi.
“Ibu-ibu sangat antusias. Banyak yang bertanya tentang variasi makanan lokal yang bisa diolah agar anak-anak tidak bosan namun tetap bergizi,” ujarnya.
Peserta penyuluhan pun memberikan tanggapan positif. Salah satu warga yang hadir mengaku terbantu dengan informasi yang diberikan.
“Kadang kami bingung bagaimana memberi makan anak agar mau makan sayur atau ikan. Dengan penyuluhan ini, kami jadi tahu cara mengolah makanan yang lebih menarik untuk anak,” ucapnya.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Ramadhan Renaldy, M.Kom., turut mengapresiasi kegiatan tersebut.
Ia menekankan bahwa edukasi mengenai stunting sangat penting dilakukan secara berkelanjutan.
Selain penyuluhan, mahasiswa KKN juga melakukan demonstrasi pembuatan menu sederhana bergizi menggunakan bahan lokal, seperti sayuran dan tempe.
Demonstrasi ini bertujuan memberikan contoh nyata bagi ibu-ibu tentang bagaimana menyajikan makanan sehat dengan biaya terjangkau.
Di akhir kegiatan, mahasiswa KKN membagikan poster edukasi bergambar yang mudah dipahami serta melakukan sesi foto bersama dengan ibu-ibu posyandu.
Tak lupa, mahasiswa juga membagikan puding buah naga buatan mereka sendiri kepada balita dan bayi yang hadir di Posyandu ILP.
Kegiatan ditutup dengan pesan agar para ibu lebih aktif memanfaatkan layanan posyandu untuk memantau tumbuh kembang anak.
Melalui penyuluhan ini, Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 20 berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dan pola hidup sehat.
Dengan sinergi antara mahasiswa, kader posyandu, dan warga, diharapkan Dusun Lerep semakin siap dalam mencegah kasus stunting dan mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, serta berkualitas.
Editor : Murni A