Jatengvox.com – UMKM merupakan salah satu pilar penting dalam menggerakkan perekonomian masyarakat. Melalui kewirausahaan, banyak potensi lokal dapat dikembangkan menjadi produk unggulan bernilai jual tinggi. Salah satu contohnya adalah usaha keripik di Desa Diwak, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, yang kini semakin dikenal dengan merek Kripyk-Q.
Produk olahan sederhana namun penuh inovasi ini menghadirkan berbagai varian camilan yang digemari masyarakat, mulai dari Keripik Sukun Original, Keripik Sukun Aneka Rasa, Keripik Pisang Original, Keripik Ubi Jalar Original, Keripik Ubi Jalar Manis, Pencok Ubi Jalar, Keripik Ubi Talas Aneka Rasa, Keripik Ubi Talas Original, hingga Pencok Ubi Talas.
Dengan cita rasa gurih dan tekstur renyah, Kripyk-Q berhasil menarik perhatian konsumen dari berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.
Pada 22 September 2025, Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 30 turut mengambil peran dalam perkembangan UMKM ini melalui program Rebranding kemasan dan logo Kripyk-Q.
Kegiatan ini menjadi bagian dari perjalanan pengabdian yang dilakukan oleh 15 mahasiswa lintas jurusan. Selama hampir satu bulan, tepatnya hingga 15 Oktober 2025, mereka akan tinggal, belajar, serta berkolaborasi bersama masyarakat Desa Diwak untuk mendukung berbagai sektor, termasuk pendidikan, lingkungan, hingga ekonomi kreatif.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa KKN tidak hanya merancang ulang tampilan logo dan kemasan produk, tetapi juga membantu memberikan wawasan mengenai strategi pemasaran yang lebih modern dan adaptif dengan kebutuhan pasar saat ini.
Harapannya, produk Kripyk-Q dapat memiliki daya tarik visual yang lebih kuat, sehingga mampu bersaing dengan produk sejenis di pasaran yang lebih luas.
Ibu Siti, pemilik UMKM Kripyk-Q, menyambut baik kehadiran mahasiswa KKN. Ia merasa senang dan terbantu dengan adanya pendampingan dalam pengembangan usaha kecil yang ia rintis bersama suami.
“Saya senang sekali menyambut kehadiran kalian di rumah saya. Keripik yang saya buat ini tidak memiliki karyawan, hanya saya kerjakan bersama suami dan prosesnya masih manual. Biasanya keripik ini kami setorkan langsung ke pabrik Coca-Cola,” ungkapnya.
Keripik bagi Ibu Siti bukan sekadar makanan ringan, tetapi juga wujud nyata dari kreativitas, kerja keras, dan semangat untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
Usaha ini tidak hanya memberikan camilan yang enak dan renyah bagi masyarakat, tetapi juga membuka peluang bagi tumbuhnya lapangan kerja baru, menambah pendapatan keluarga, serta mendorong kemandirian ekonomi desa.
Mahasiswa KKN UPGRIS berharap, melalui sentuhan rebranding, Kripyk-Q dapat semakin dikenal luas dan memiliki identitas yang lebih kuat di mata konsumen.
Selain itu, diharapkan pula usaha ini dapat menjadi inspirasi bagi pelaku UMKM lain di Desa Diwak untuk terus berinovasi dan mengembangkan potensi lokal mereka.
Dengan adanya dukungan dari masyarakat, keberadaan UMKM seperti Kripyk-Q dapat menjadi fondasi penting dalam memperkuat ekonomi lokal.
Membeli produk UMKM berarti turut mendukung kerja keras para pelaku usaha kecil yang berusaha bangkit di tengah persaingan industri modern.
Melalui semangat kewirausahaan dan kolaborasi bersama, UMKM keripik di Desa Diwak diharapkan mampu melahirkan inovasi-inovasi baru, baik dari sisi rasa, kualitas, maupun kemasan. Dari usaha kecil inilah lahir mimpi besar untuk Indonesia yang mandiri, kreatif, dan sejahtera.
Penulis : Grahita Aileen Sasikirana – Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 30
Editor : Murni A