Jatengvox.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler ke-85 Posko 32 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang melaksanakan kegiatan kunjungan dan observasi UMKM budidaya lele di Dusun Jetis, Desa Margosari, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, pada Sabtu, 18 Oktober 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa untuk mengenal dan mengembangkan potensi lokal yang menjadi ciri khas Desa Margosari.
Dusun Jetis dikenal sebagai wilayah dengan kegiatan budidaya ikan lele yang telah ditekuni masyarakat secara turun-temurun, dan menjadi salah satu sektor ekonomi andalan desa.
Observasi dilakukan di lahan milik Kepala Dusun Jetis, yang juga menjadi pelaku utama budidaya lele di wilayah tersebut.
Mahasiswa Posko 32 melakukan pengamatan langsung terhadap sistem pemeliharaan ikan, pemberian pakan, manajemen kolam, hingga proses panen dan distribusi hasil produksi.
Dalam sesi dialog bersama mahasiswa, Kepala Dusun Jetis, Bapak Nur Kholis, menjelaskan bahwa usaha lele di daerahnya memiliki potensi besar untuk terus berkembang karena didukung oleh kondisi lingkungan dan pasar yang stabil.
“Sekali panen, hasilnya bisa mencapai sekitar lima ton lele. Permintaan pasar cukup tinggi, dan sebagian warga di sini menggantungkan penghasilan dari usaha ini. Kami senang mahasiswa tertarik untuk belajar langsung dari potensi desa kami,” jelasnya.
Sementara itu, Zidan, selaku Koordinator Desa (Kordes) Posko 32, menyampaikan bahwa kegiatan observasi ini merupakan bentuk nyata kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat dan potensi yang ada di desa tempat mereka mengabdi.
“Kami belajar langsung dari masyarakat tentang bagaimana semangat, kerja keras, dan kemandirian dijalankan. Kami ingin turut berkontribusi dalam mengembangkan potensi ini,” ujar Zidan.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN UIN Walisongo menunjukkan bahwa pengabdian kepada masyarakat tidak hanya berupa teori dan sosialisasi, tetapi juga melalui keterlibatan langsung dalam memahami potensi lokal dan mendukung kemajuan desa.
Kunjungan ke tambak lele Dusun Jetis menjadi bukti nyata bahwa semangat belajar dan peduli terhadap masyarakat dapat berjalan beriringan.
Dengan kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan warga, Desa Margosari diharapkan terus berkembang sebagai desa yang berdaya, mandiri, dan berkelanjutan.
Editor : Murni A