Jatengvox.com – Penerbangan internasional perdana Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang akhirnya resmi terwujud. Rute Semarang–Kuala Lumpur yang dioperasikan maskapai AirAsia, Jumat (5/9/2025), langsung mencatatkan sejarah dengan okupansi penumpang penuh 100 persen.
Pesawat yang berangkat dari Kuala Lumpur dijadwalkan mendarat di Bandara Ahmad Yani pukul 10.35 WIB dengan jumlah penumpang lengkap 180 orang.
Setelah itu, penerbangan balik dari Semarang menuju Kuala Lumpur pada pukul 11.15 WIB pun tak kalah ramai. Hingga Kamis sore, jumlah penumpang yang sudah tercatat mencapai 171 orang.
“Untuk penerbangan perdana, jumlah penumpang bagus. Animo masyarakat tinggi. Untuk lima hari ke depan, okupansi sudah di atas 90 persen,” ujar Corporate Communication Manager Indonesia AirAsia, Ageng Wibowo, Kamis (4/9/2025).
Dari sisi harga, AirAsia memberikan tarif terjangkau. Penumpang rute Semarang–Kuala Lumpur cukup merogoh kocek Rp799 ribu, sementara untuk rute sebaliknya, Kuala Lumpur–Semarang, harga tiket dipatok RM 199 atau sekitar Rp773 ribu dengan kurs saat ini Rp3.884 per ringgit Malaysia.
Manajemen Bandara Ahmad Yani memastikan persiapan matang untuk menyambut sejarah baru ini.
General Manager Angkasa Pura I Cabang Bandara Internasional Ahmad Yani, Fajar Purwawidada, menyebut seluruh fasilitas sudah dipastikan prima, mulai dari lift, eskalator, pendingin ruangan, hingga kebersihan toilet dan ketersediaan tempat ibadah. Tenant UMKM serta lounge internasional juga sudah disiapkan.
“Kami melakukan dua simulasi, operasional dan inaugural flight,” jelas Fajar. Ia menambahkan, Angkasa Pura juga telah bekerja sama dengan pihak imigrasi, karantina, dan bea cukai demi memastikan pelayanan terbaik bagi penumpang.
Antusiasme tinggi masyarakat ini membuat peluang penambahan rute semakin terbuka. Setelah jadwal pagi dan siang, rute sore hari juga sedang direncanakan, bahkan Malindo Air sudah diajak kerja sama dan ditargetkan bisa terealisasi pada Oktober atau November 2025.
Tidak hanya itu, rute menuju China dan Jeddah juga menjadi prioritas dalam waktu dekat.
Penerbangan internasional perdana ini tak lepas dari inisiatif Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi. Sejak awal menjabat, ia menegaskan Bandara Jenderal Ahmad Yani harus berstatus internasional.
Luthfi bersama wakilnya, Taj Yasin, melakukan koordinasi intensif dengan kementerian terkait hingga AirNav Cabang Semarang untuk merealisasikan janji politik tersebut.
Menurut Luthfi, kehadiran penerbangan internasional menjadi pintu gerbang baru yang mampu mendatangkan wisatawan ke Jawa Tengah.
“Hal itu akan berujung pada pertumbuhan ekonomi Jateng lebih baik lagi,” ungkapnya.