KKN UIN Walisongo Mengunjungi Proses Pembuatan Jenang untuk Menyambut Acara Merti Dusun di Desa Wirogomo

Jumat, 1 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jatengvox.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posko 41 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang melakukan kunjungan ke rumah warga di Desa Wirogomo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, untuk melihat langsung proses pembuatan jenang sebagai bagian dari persiapan tradisi tahunan Merti Dusun.

Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk pengenalan budaya lokal yang masih lestari dan dijaga turun-temurun oleh masyarakat desa.

Warga secara serempak memasak jenang di rumah masing-masing sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan rezeki dan keselamatan sepanjang tahun.

Jenang khas Wirogomo dimasak menggunakan bahan-bahan seperti beras ketan, kemiri, bawang merah, daun salam, serai, gula aren, dan santan kelapa.

Baca juga:  Mahasiswi KKN Moderasi Beragama UIN Walisongo Semarang Posko 06 Gelar Acara Perpisahan dengan Desa Sedayu

Semua bahan dimasak secara perlahan di atas tungku kayu bakar. Prosesnya cukup panjang dan melelahkan, membutuhkan waktu hingga delapan jam dengan pengadukan yang dilakukan terus-menerus agar tidak hangus dan menghasilkan tekstur yang sempurna.

“Pertama direbus dulu santannya sampai keluar minyak. Setelah itu baru dimasukkan kemiri, bawang merah, daun salam, sama sereh. Terus diaduk terus, sampai menyusut. Habis itu baru dimasukkan gula aren, diaduk lagi sampai rata. Terakhir baru dimasukkan beras ketannya. Nah, itu nanti diaduk terus, bisa sampai delapan jam,” tutur Bu Warti.

Baca juga:  Sertifikasi Halal, Langkah Nyata KKN UIN Walisongo untuk UMKM di Desa Sendangdawung

Setiap rumah diharapkan ikut berpartisipasi dalam proses pembuatan jenang sebagai bentuk keterlibatan dalam tradisi desa.

Jenang yang telah selesai dimasak akan disajikan dalam berbagai prosesi penting, seperti ngrapani (menyambut tamu atau tokoh masyarakat) dan ngladeni wayang (menyediakan makanan saat pertunjukan wayang), yang menjadi bagian dari acara puncak Merti Dusun.

Merti Dusun sendiri merupakan tradisi tahunan masyarakat Jawa yang juga dikenal sebagai sedekah bumi, yaitu bentuk syukur kepada Allah SWT atas hasil panen, rezeki, dan keselamatan yang diperoleh selama setahun.

Baca juga:  MK Tolak Uji Materi UU Minerba Terkait Prioritas WIUP untuk BUMN/BUMD

Selain sebagai bentuk spiritualitas kolektif, acara ini menjadi momen penting dalam mempererat tali silaturahmi dan memperkuat identitas budaya masyarakat desa.

“Menurut saya wajib membuat jenang. Bukan hanya untuk dimakan, tapi juga sebagai lambang niat dan syukur kita dalam merti dusun,” tambah Bu Warti menegaskan makna spiritual di balik tradisi tersebut.

Editor : Murni A

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel jatengvox.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Magang Nasional 2025 Resmi Dibuka, 15 Ribu Peserta Batch I Lolos
PKS Soroti Program Makan Bergizi Gratis dan Dorong Audit Menyeluruh dari Pemerintah
Cara Cek dan Syarat Penerima BLT Rp900 Ribu yang Cair Mulai Hari Ini
Cek Status PPPK Paruh Waktu Kini Lebih Mudah Lewat Aplikasi Mola BKN
Jaga Warisan Budaya, ESDM Tegaskan Tak Ada Eksplorasi di Gunung Lawu
Mahasiswa UPGRIS Ciptakan CF Drum, Solusi Minim Asap untuk Pengelolaan Sampah Pedesaan
Kemenkop Libatkan GP Ansor dalam Gerakan Nasional Koperasi Desa Merah Putih
Menag Ajak Negara MABIMS Bangun Sinergi Keilmuan untuk Peradaban Islam Modern

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 15:23 WIB

Magang Nasional 2025 Resmi Dibuka, 15 Ribu Peserta Batch I Lolos

Senin, 20 Oktober 2025 - 13:06 WIB

PKS Soroti Program Makan Bergizi Gratis dan Dorong Audit Menyeluruh dari Pemerintah

Senin, 20 Oktober 2025 - 09:50 WIB

Cara Cek dan Syarat Penerima BLT Rp900 Ribu yang Cair Mulai Hari Ini

Senin, 20 Oktober 2025 - 08:07 WIB

Cek Status PPPK Paruh Waktu Kini Lebih Mudah Lewat Aplikasi Mola BKN

Senin, 20 Oktober 2025 - 07:32 WIB

Jaga Warisan Budaya, ESDM Tegaskan Tak Ada Eksplorasi di Gunung Lawu

Berita Terbaru