Jaga Warisan Budaya, ESDM Tegaskan Tak Ada Eksplorasi di Gunung Lawu

Senin, 20 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jatengvox.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa Gunung Lawu tidak termasuk dalam Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP).

Kepastian ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjaga nilai sejarah, budaya, dan spiritual yang melekat kuat pada kawasan suci di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur tersebut.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menegaskan bahwa tidak ada proses lelang maupun aktivitas eksplorasi di Gunung Lawu.

“Pemerintah berpegang pada prinsip kehati-hatian serta penghormatan terhadap nilai-nilai budaya dan spiritual masyarakat,” ujarnya, pada Senin, 20 Oktober 2025.

Baca juga:  Berkreasi dengan Daun dan Bunga, Anak-Anak Dusun Setro Hasilkan Totebag Cantik Bersama KKN UPGRIS

Rencana pengembangan energi panas bumi di kawasan Gunung Lawu sebenarnya telah muncul sejak 2018.

Namun, setelah melalui proses evaluasi panjang dan kajian menyeluruh, pemerintah resmi menghapus WKP Gunung Lawu pada 2023.

Sebagai langkah lanjutan, pada 2024 pemerintah mengadakan audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Karanganyar dan sejumlah akademisi.

Dari hasil diskusi tersebut, Kecamatan Jenawi diusulkan sebagai lokasi alternatif untuk kajian awal energi panas bumi.

“Lokasi tersebut berada jauh dari kawasan cagar budaya, situs spiritual, serta wilayah yang memiliki keterikatan erat dengan Gunung Lawu,” jelas Eniya.

Ia menambahkan, di Jenawi hanya akan dilakukan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) sebagai tahapan ilmiah, bukan eksploitasi.

Baca juga:  Jateng Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Penuntasan Sampah di Daerah

Tahapan PSPE dimulai dengan survei geosains, yakni penelitian ilmiah guna memetakan potensi panas bumi tanpa mengganggu kawasan sakral.

Survei ini juga memastikan semua situs budaya dan lokasi penting masyarakat dikecualikan dari area penelitian.

Hasil kajian di Jenawi nantinya menjadi dasar penentuan lokasi tapak sumur eksplorasi, dengan target potensi energi mencapai 40 megawatt (MW) — setara dengan kebutuhan listrik lebih dari 40.000 rumah tangga.

Namun, pemerintah menegaskan bahwa pengembangan energi bersih harus berjalan selaras dengan nilai-nilai lokal.

“Energi terbarukan penting, tetapi tidak boleh mengorbankan keseimbangan sejarah, budaya, dan spiritual masyarakat,” tutur Eniya.

Baca juga:  Mahasiswa KKN UPGRIS Desa Gebugan Tampilkan Inovasi UMKM dan Budaya Lokal di Expo KKN Bergas Lor

Sikap hati-hati pemerintah ini juga muncul setelah adanya suara penolakan dari sejumlah pihak, termasuk Anggota Komisi C DPRD Provinsi Jawa Tengah, Asrar.

Ia menilai proyek panas bumi di sekitar Lawu berpotensi menimbulkan dampak lingkungan dan sosial budaya yang besar.

“Kami menolak keras rencana Geotermal di Lawu, terutama di wilayah Jenawi. Ini bukan hanya soal kerusakan alam, tetapi juga soal sejarah panjang sosial budaya dan spiritual tanah Jawa,” ujar Asrar.

Menurutnya, Gunung Lawu bukan sekadar kawasan alam, melainkan simbol keseimbangan antara manusia dan alam semesta dalam filosofi Jawa.

Editor : Murni A

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel jatengvox.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Presiden Prabowo Serahkan 150 Becak Listrik untuk Tukang Becak di Kendal
PLTGU Tambak Lorok Semarang Perkuat Sistem Listrik Jawa Tengah, Dorong Efisiensi Energi Nasional
BLT Kesra Rp900 Ribu dari Kemensos Mulai Cair! Begini Cara Cek Penerima Lewat Situs dan Aplikasi Resmi
Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 21 Laksanakan Program Mengajar di SDN 2 Kliris
Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 33 Aktif Mengajar di SDN Pagertoya, Dorong Semangat Belajar Siswa
Gus Dur Jadi Inspirasi, MenHAM Natalius Pigai Resmikan Gedung KH Abdurrahman Wahid
Menteri PPPA Dorong Penguatan Sistem Daerah untuk Tekan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak
Ratusan ASN Dilantik di Jateng, Dua Guru Difabel Jadi Sorotan karena Kisah Inspiratifnya

Berita Terkait

Rabu, 12 November 2025 - 07:56 WIB

Presiden Prabowo Serahkan 150 Becak Listrik untuk Tukang Becak di Kendal

Rabu, 12 November 2025 - 06:49 WIB

PLTGU Tambak Lorok Semarang Perkuat Sistem Listrik Jawa Tengah, Dorong Efisiensi Energi Nasional

Selasa, 11 November 2025 - 11:15 WIB

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 21 Laksanakan Program Mengajar di SDN 2 Kliris

Selasa, 11 November 2025 - 11:06 WIB

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 33 Aktif Mengajar di SDN Pagertoya, Dorong Semangat Belajar Siswa

Selasa, 11 November 2025 - 10:20 WIB

Gus Dur Jadi Inspirasi, MenHAM Natalius Pigai Resmikan Gedung KH Abdurrahman Wahid

Berita Terbaru

Ragam

Tips Menjaga Keamanan dan Keselamatan Anak di Rumah

Selasa, 11 Nov 2025 - 14:13 WIB