Jatengvox.com – Usai melawat ke empat negara dalam sepekan, Presiden Prabowo Subianto langsung mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Minggu, 28 September 2025.
Pertemuan ini menjadi ajang laporan kinerja para menteri selama Presiden berada di luar negeri sekaligus membahas program prioritas pemerintahan.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan, Presiden meminta update terkait agenda yang sudah dibicarakan sebelumnya.
“Presiden hari ini memanggil beberapa menteri untuk mendapatkan laporan update,” katanya kepada wartawan.
Hadir dalam pertemuan itu antara lain Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang melaporkan program cetak sawah, serta Kepala Bulog Mayjen Ahmad Rizal yang menegaskan cadangan pangan nasional dalam kondisi aman.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menyampaikan perkembangan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang telah menjangkau lebih dari 36 juta jiwa.
Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melaporkan proses pembangunan pabrik etanol dan metanol, yang ditargetkan dapat mengurangi ketergantungan impor dalam dua tahun mendatang.
Di sektor kelautan, Menteri Sakti Wahyu Trenggono menyoroti revitalisasi 20.000 hektar tambak di Jawa Barat serta pembangunan perkampungan pertanian terpadu.
Salah satu bahasan utama dalam rapat tersebut adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan Presiden memberikan arahan detail agar program ini berjalan tepat sasaran.
“Presiden Prabowo memberikan petunjuk yang sangat teknis, mulai dari masalah kedisiplinan, prosedur, hingga kebersihan. Tujuannya agar program Makan Bergizi Gratis dapat benar-benar dirasakan masyarakat yang membutuhkan,” ungkap Teddy.
Program MBG memang menjadi salah satu prioritas utama pemerintah saat ini, mengingat pentingnya akses gizi seimbang untuk generasi muda Indonesia.
Selain pangan dan kesehatan, Presiden juga membahas pengembangan desa nelayan, koperasi desa, hingga rencana pembangunan tanggul laut di Pantai Utara Jawa.
Agenda tersebut dinilai penting untuk mendukung ketahanan pangan, pemberdayaan masyarakat, sekaligus mitigasi bencana pesisir.
Meskipun berlangsung di hari libur, rapat ini berjalan serius selama dua jam. “Presiden ingin memastikan setiap program berjalan sesuai jalur dan tidak ada yang tertunda,” tambah Mensesneg.
Editor : Murni A