Jatengvox.com – Bagi Sri Mulyanti, pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) asal Mranggen, Demak, program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bukan sekadar kartu berobat, melainkan sebuah investasi kesehatan jangka panjang. Ia merasakan langsung manfaat JKN ketika harus menjalani pemeriksaan penyakit jantung.
Sri menuturkan, dirinya sudah menjadi peserta sejak masa Askes, jauh sebelum bertransformasi menjadi JKN.
“Bersyukur sudah terdaftar sejak dulu, karena tiba-tiba saya terkena sakit jantung,” ujarnya saat ditemui di Rumah Sakit KRMT Wongsonegoro (RSWN) Semarang, pada Jumat, 3 Oktober 2025.
Sekitar tiga hingga empat tahun lalu, Sri mulai merasakan nyeri pada dada sebelah kiri disertai sesak napas.
Gejala itu membuatnya khawatir, meski sebelumnya ia tidak pernah mengalami keluhan serupa.
Ia pun memutuskan untuk berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Hasil pemeriksaan menunjukkan kadar kolesterolnya sangat tinggi, mencapai angka 300. Kondisi tersebut menyebabkan darah mengental dan berisiko menyumbat aliran darah ke jantung.
“Dokter lalu memberi rujukan ke spesialis jantung di RSWN,” kenangnya.
Meski terdiagnosis penyumbatan jantung, Sri bersyukur tidak sampai harus menjalani rawat inap. Selama ini ia hanya menjalani kontrol rutin dan terapi obat sesuai anjuran dokter.
Selama masa pengobatan, Sri mengaku hampir tidak pernah mengalami kendala dalam layanan kesehatan.
Mulai dari pemeriksaan, pemberian obat, hingga proses administrasi berjalan lancar berkat keikutsertaannya dalam program JKN.
“Pelayanannya baik, dokter ramah dan informatif, obat tersedia, dan administrasi juga cepat. Jadi terasa tenang kalau harus kontrol rutin,” ungkapnya.
Menurut Sri, keberadaan JKN membuat dirinya lebih fokus pada pemulihan kesehatan tanpa terbebani biaya besar.
“Kalau tidak ada BPJS Kesehatan, mungkin saya harus berusaha dengan biaya sendiri, padahal itu berat. Program ini sangat membantu masyarakat,” katanya.
Kini, kondisi Sri perlahan membaik. Nyeri dada tidak lagi sering muncul, dan ia berusaha disiplin menjaga kesehatan.
Setiap jadwal kontrol selalu ia patuhi, obat rutin tidak pernah terlewat, serta ditambah semangat pribadi untuk tetap prima.
“Tipsnya sederhana, patuhi aturan dokter dan jangan malas kontrol. Itu sangat membantu menjaga kondisi tetap stabil,” tuturnya.
Editor : Murni A