Jatengvox.com – Komunitas Berbakti, sebuah inisiatif yang digagas oleh mahasiswa Universitas di Semarang, resmi memulai program pengajaran perdana mereka untuk puluhan anak di Kelurahan Randusari.
Kegiatan bertajuk “Langkah Pertama Berbakti” ini menjadi respons konkret mahasiswa terhadap minimnya akses anak-anak terhadap pendidikan karakter dan kegiatan ekstrakurikuler.
Program ini diluncurkan pada Sabtu, 6 September 2025, dan dipusatkan di Balai RT 7 RW , Kelurahan Randusari.
Sebanyak 30 anak dari berbagai usia tampak antusias mengikuti setiap sesi pengajaran yang dipandu oleh para relawan.

Dalam pengajaran perdana ini, para relawan mengusung tema “Aku dan Diriku”.
Fokusnya adalah membantu anak-anak mengenal potensi, bakat, dan emosi diri mereka, serta menumbuhkan rasa percaya diri melalui kegiatan yang interaktif dan menyenangkan.
“Kami memilih Randusari karena setelah observasi, kami melihat anak-anak di sini sangat membutuhkan wadah untuk belajar dan mengembangkan diri di luar sekolah. Kami ingin mengisi kekosongan itu,” ujar Halila, salah satu pengurus divisi pendidikan Berbakti.
Menurut Halila, melihat senyum dan semangat anak-anak membuat seluruh tim merasa yakin bahwa inisiatif ini berada di jalur yang benar.

“Ini pengajaran pertama bagi kami, tapi semangat anak-anak jauh lebih besar dari rasa gugup kami,” tambahnya.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari perangkat kelurahan. Henny, salah satu perwakilan kelurahan, menyatakan rasa senangnya atas kehadiran mahasiswa yang peduli dengan anak-anak di wilayahnya.
“Saya berharap pendidikan karakter yang diberikan ini dapat berhasil dan menumbuhkan pribadi yang baik pada anak-anak,” harap Henny.
Program ini akan berlangsung selama dua bulan, rutin setiap hari Sabtu pukul 15.30 hingga 17.00. Komunitas Berbakti juga berencana mengganti tema pengajaran secara berkala agar materi yang disampaikan tetap relevan dan menarik.
Ke depannya, Komunitas Berbakti berencana memperluas jangkauan kegiatan mereka ke wilayah lain di Semarang.
Mereka juga mengajak lebih banyak mahasiswa untuk bergabung sebagai relawan dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan dampak yang lebih besar bagi pendidikan anak-anak di Indonesia.
Penulis : Abuzar Algifari, Komunitas BERBAKTI