Jatengvox.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Kelompok 29 sukses menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk pembuatan ecoprint sepanjang lima meter bersama ibu-ibu PKK di Kantor Kelurahan Ngempon pada Sabtu, 4 Oktober 2025.
Kegiatan ini menjadi perhatian karena merupakan proyek ecoprint terbesar di antara seluruh kelompok KKN UPGRIS di Kabupaten Semarang.
Melalui program tersebut, mahasiswa berupaya memperkenalkan seni ramah lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, agar memiliki keterampilan baru bernilai ekonomi.
Karya Ramah Lingkungan dari Alam Sekitar
Ecoprint merupakan teknik pewarnaan alami pada kain dengan memanfaatkan bentuk dan warna daun, bunga, maupun batang tanaman yang ditempel langsung di atas kain, kemudian dikukus hingga menghasilkan pola unik.
Setiap motif yang tercipta memiliki keindahan tersendiri dan tidak dapat diseragamkan seperti pewarna sintetis.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa membimbing ibu-ibu PKK mulai dari persiapan bahan, pemilihan daun yang cocok, penataan motif, hingga proses pengukusan.
Suasana pelatihan berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Para peserta tampak gembira saat melihat hasil akhir yang indah dari dedaunan yang mereka kumpulkan di lingkungan sekitar.
Banyak yang mengaku bangga dapat menciptakan karya seni dari bahan alami yang selama ini dianggap biasa saja.
Dukungan dari PKK dan Pemerintah Kelurahan
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Ketua PKK dan Kepala Kelurahan Ngempon, Yayuk Widiarsih, yang turut hadir memberikan sambutan.
“Kami sangat bangga dengan semangat adik-adik mahasiswa UPGRIS. Kegiatan ini tidak hanya mengasah kreativitas, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat melalui bahan alami yang mudah didapat,” ujar Yayuk.
Ketua PKK Kelurahan Ngempon menambahkan, kegiatan ini memberikan pengalaman baru bagi para ibu dan mempererat kebersamaan antarwarga.
“Ibu-ibu sangat senang bisa belajar hal baru. Biasanya kami sibuk dengan kegiatan rumah tangga, tapi hari ini kami bisa berekspresi melalui seni ramah lingkungan. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut,” katanya.
Semangat Tinggalkan Jejak Positif
Ketua Kelompok KKN 29 menjelaskan, proyek ecoprint merupakan program unggulan yang bertujuan menumbuhkan kesadaran bahwa kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan dapat berjalan berdampingan.
“Kami ingin meninggalkan sesuatu yang bermanfaat bagi warga Ngempon. Melalui pelatihan ini, kami berharap keterampilan ecoprint bisa dikembangkan menjadi kegiatan produktif bernilai ekonomi,” ujarnya.
Selain proyek ecoprint, kelompok ini juga menjalankan program lain seperti edukasi kebersihan lingkungan, literasi anak, dan sosialisasi pengelolaan sampah rumah tangga.
Namun, proyek ecoprint menjadi kegiatan paling berkesan karena melibatkan partisipasi luas masyarakat.
Ecoprint Terpanjang di Kabupaten Semarang
Kain ecoprint sepanjang lima meter hasil kolaborasi tersebut kini dipajang di Kantor Kelurahan Ngempon.
Karya itu menjadi simbol keberhasilan sinergi antara mahasiswa dan masyarakat dalam mengembangkan potensi lokal.
Pola ecoprint dibuat menggunakan daun-daun khas Desa Ngempon seperti daun jati, ketapang, dan berbagai tanaman hias pekarangan.
Hasilnya menampilkan motif alami dengan gradasi warna lembut yang mencerminkan keindahan alam dan identitas lokal.
Masyarakat yang melihat hasilnya mengaku bangga dan kagum. Mereka menilai kegiatan ini mampu menumbuhkan rasa cinta terhadap alam serta semangat menjaga lingkungan.
Warisan Kolaborasi dan Inspirasi
Proyek ecoprint sepanjang lima meter ini bukan sekadar karya seni, tetapi juga simbol kolaborasi lintas generasi antara mahasiswa dan warga.
Mahasiswa meninggalkan warisan berupa ilmu, semangat, dan inspirasi untuk terus berinovasi.
Kepala Kelurahan Ngempon, Yayuk Widiarsih, berharap kerja sama antara UPGRIS dan Desa Ngempon dapat terus berlanjut.
“Kami terbuka untuk kegiatan serupa di masa depan. Mahasiswa membawa semangat muda yang positif dan inspiratif bagi warga kami,” ujarnya.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 29 meninggalkan jejak karya dan pengetahuan yang akan selalu mengingatkan masyarakat Ngempon tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui kreativitas dan kebersamaan.
Penulis : Agastya Rajasya Putra Mahyawi
Editor : Murni A