Mahasiswa KKN Posko 22 Kunjungi UMKM Sale Pisang Mak Kasmini di Desa Ngabean

Sabtu, 25 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jatengvox.com – Mahasiswa KKN Reguler 85 UIN Walisongo Semarang Posko 22 Desa Ngabean melaksanakan kunjungan ke salah satu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menjadi kebanggaan desa, yaitu sale pisang milik Mak Kasmini, pada Kamis, 24 Oktober 2025.

Kunjungan ini bertujuan untuk belajar proses produksi sale pisang tradisional sekaligus membantu meningkatkan branding produk melalui media sosial agar lebih dikenal masyarakat luas.

Kegiatan berlangsung dengan penuh antusiasme, diwarnai suasana akrab antara mahasiswa dan pemilik usaha.

Najwa, salah satu mahasiswa Posko 22, menyampaikan, “Kunjungan ini bertujuan untuk belajar bersama Mak Kasmini tentang proses pembuatan sale pisang, sekaligus membantu mempromosikan produk ini ke publik supaya lebih dikenal dan bisa meningkatkan nilai jualnya.”

Baca juga:  Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 35 Ikut Serta dalam Pertemuan Rutin Kader Posyandu Desa Limbangan

UMKM sale pisang milik Mak Kasmini telah berdiri selama lima tahun dan menjadi salah satu usaha rumahan yang cukup dikenal di Desa Ngabean.

Usaha ini dijalankan secara mandiri dan masih mempertahankan cara tradisional dalam setiap proses pembuatannya, mulai dari pengirisan pisang, penjemuran, hingga penggorengan.

“Pisang yang digunakan sebaiknya pisang toto yang sudah tua, jangan pakai yang muda, karena kalau masih muda rasanya kurang manis,” tutur Mak Kasmini sambil tersenyum, menunjukkan pisang-pisang yang siap diolah.

Pisang yang telah diiris tipis kemudian dijemur di bawah sinar matahari selama tiga hari, namun pada musim hujan, proses ini bisa memakan waktu hingga empat atau lima hari tergantung cuaca.

Baca juga:  Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 134 Desa Timpik Paparkan Program Kerja Bersama Perangkat Desa

Setelah kering sempurna, pisang digoreng menggunakan kompor tradisional berbahan bakar kayu.

“Api dari kayu itu beda, panasnya lebih merata dan membuat sale pisang keringnya pas. Kalau pakai kompor gas, hasilnya sering terlalu lembek,” jelas Mak Kasmini, membagikan rahasia kualitas sale pisang buatannya.

Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa tidak hanya mengamati proses produksi, tetapi juga membantu membuat dokumentasi foto dan video untuk keperluan promosi di media sosial.

Kegiatan ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara generasi muda dan pelaku UMKM lokal dalam menghadapi tantangan ekonomi modern.

Melalui promosi digital, diharapkan usaha kecil seperti milik Mak Kasmini dapat terus berkembang dan menjangkau pasar yang lebih luas.

Kunjungan ke UMKM sale pisang ini tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa, tetapi juga memperkuat nilai kemandirian, kreativitas, dan keberlanjutan usaha desa.

Baca juga:  Kemnaker Perpanjang Pendaftaran Program Magang Nasional 2025, Kuota 20 Ribu Lulusan Baru

Mahasiswa KKN Posko 22 berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi langkah kecil yang berdampak besar bagi pelaku usaha lokal.

“Kami ingin agar masyarakat melihat bahwa produk lokal seperti sale pisang Mak Kasmini punya potensi besar. Dengan kemasan menarik dan promosi yang baik, produk ini bisa bersaing di pasar yang lebih luas,” tambah Najwa dengan penuh semangat.

Melalui kegiatan ini, semangat gotong royong dan pemberdayaan masyarakat kembali terasa nyata di Desa Ngabean — tempat di mana tradisi, kerja keras, dan semangat belajar tumbuh berdampingan untuk masa depan yang lebih baik.

Editor : Murni A

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel jatengvox.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Penerapan HAM Diperluas, Pemerintah Fokus ke Desa dan Dunia Bisnis
Jelang Nataru, Pemprov Jateng Pastikan Stok Pangan Aman 8 Bulan: Pemerintah Bergerak Kendalikan Kenaikan Harga
Kemenkes Galang Donasi Rp1,4 Miliar untuk Pulihkan Layanan Kesehatan di Sumatra
Kemdiktisaintek Perkuat Kolaborasi Kampus untuk Pulihkan Wilayah Terdampak Bencana
Kolaborasi Kampus Jadi Tulang Punggung Penanganan Bencana di Aceh dan Sumatra Utara
IRA Hadir dengan Harga Agresif! Mampukah Layanan 5G FWA Ini Menjadi Penantang Fiber?
Pemerintah Siapkan Anggaran Pemulihan Rp51,82 Triliun untuk Bencana Sumatra, Masih Bisa Bertambah
Dampingi Anak Terdampak Banjir, Kemenkomdigi Perluas Layanan Psikososial di Kota Padang

Berita Terkait

Selasa, 9 Desember 2025 - 12:46 WIB

Penerapan HAM Diperluas, Pemerintah Fokus ke Desa dan Dunia Bisnis

Selasa, 9 Desember 2025 - 06:49 WIB

Jelang Nataru, Pemprov Jateng Pastikan Stok Pangan Aman 8 Bulan: Pemerintah Bergerak Kendalikan Kenaikan Harga

Senin, 8 Desember 2025 - 16:12 WIB

Kemenkes Galang Donasi Rp1,4 Miliar untuk Pulihkan Layanan Kesehatan di Sumatra

Senin, 8 Desember 2025 - 15:04 WIB

Kemdiktisaintek Perkuat Kolaborasi Kampus untuk Pulihkan Wilayah Terdampak Bencana

Senin, 8 Desember 2025 - 11:53 WIB

Kolaborasi Kampus Jadi Tulang Punggung Penanganan Bencana di Aceh dan Sumatra Utara

Berita Terbaru