KemenP2MI Dorong Pelindungan dan Pemberdayaan Pekerja Migran Lewat Program Desa Migran Emas

Jumat, 17 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jatengvox.com – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) terus memperkuat upaya dalam melindungi dan memberdayakan pekerja migran Indonesia (PMI).

Direktur Jenderal Pemberdayaan KemenP2MI, Muhammad Fachri, menegaskan bahwa peningkatan kualitas pelindungan bagi PMI tidak hanya berdampak pada keamanan dan kesejahteraan tenaga kerja, tetapi juga turut mendorong kenaikan devisa negara.

Menurut Fachri, penempatan PMI merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional.

“Dengan penempatan yang teratur dan pelindungan yang kuat, kesejahteraan pekerja meningkat dan secara langsung berdampak pada peningkatan devisa,” ujarnya dalam kegiatan Pameran Keterbukaan Informasi Publik yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Kamis, 16 Oktober 2025.

Salah satu langkah konkret yang dilakukan KemenP2MI adalah pengembangan program Desa Migran Emas, yakni desa yang menjadi pusat informasi, pelatihan, dan pelindungan bagi calon maupun mantan pekerja migran.

Baca juga:  KPU Kota Semarang Edukasi Siswa tentang Demokrasi Lewat Program Suaramu Ekspresimu

Fachri menjelaskan, banyak pekerja migran berasal dari desa, sehingga pemberdayaan di tingkat desa menjadi kunci untuk memastikan mereka siap dan terlindungi sebelum berangkat ke luar negeri.

“Maka, bentuk kerja sama yang dilakukan oleh KemenP2MI adalah pembentukan dan peresmian Desa Migran Emas di berbagai daerah,” jelasnya. Hingga kini, tercatat 70 desa telah berkomitmen menjalankan program tersebut, dan pemerintah menargetkan 400 desa terbentuk dalam waktu dekat.

Program ini diharapkan menjadi sarana penguatan ekonomi desa sekaligus wadah bagi keluarga pekerja migran untuk mengelola hasil kerja anggota keluarganya dengan lebih produktif.

Baca juga:  Maulid Nabi 2025 Hadirkan Long Weekend, Begini Cara Perpanjang Liburnya

“Kami ingin hasil kerja para migran dapat diolah dengan baik dan memberi manfaat jangka panjang bagi keluarga dan komunitasnya,” tambah Fachri.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Sekretariat Komnas HAM Aceh, Sepriady Utama, menyoroti pentingnya pemahaman terhadap instrumen hukum dan hak asasi manusia bagi para petugas lapangan.

Menurutnya, banyak pekerja migran yang menghadapi risiko eksploitasi dan penyelundupan ilegal, sehingga pelindungan harus dimulai sejak proses perekrutan.

“Pengetahuan hukum dan HAM itu penting bagi para petugas di garis depan dalam melindungi para migran yang rentan. Perdagangan manusia itu eksploitatif terhadap korban, sementara penyelundupan migran terjadi karena adanya permintaan perjalanan ilegal dengan imbalan uang,” ujarnya.

Baca juga:  KKN UIN Walisongo Kenalkan Pelatihan Daur Ulang Minyak Jelantah jadi Lilin Anti Serangga dan Lilin Aromaterapi di Desa Penawangan

Sepriady menambahkan, tantangan dalam melindungi pekerja migran tidak hanya terjadi saat mereka bekerja di luar negeri, tetapi juga sebelum keberangkatan dan setelah kembali ke tanah air.

Karena itu, pendekatan pelindungan yang menyeluruh perlu melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat desa.

Selain memperkuat pelindungan, KemenP2MI juga berencana meningkatkan jumlah pekerja migran berkeahlian tinggi (high skilled).

Langkah ini diambil untuk memperluas peluang kerja di sektor-sektor strategis yang membutuhkan keterampilan khusus, sekaligus mengubah paradigma bahwa pekerja migran Indonesia hanya bekerja di sektor domestik.

“Ke depan, kami akan menambah jumlah pekerja migran yang memiliki kompetensi tinggi, agar mereka bisa bersaing di pasar global,” ungkap Fachri.

Editor : Murni A

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel jatengvox.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Menag Ajak Negara MABIMS Bangun Sinergi Keilmuan untuk Peradaban Islam Modern
KBRI Paris Luncurkan Katalog Koleksi Indonesia di Museum Prancis, Perkuat Diplomasi Budaya
Kemensos Salurkan BPNT Tahap 4 Oktober–Desember 2025, Begini Cara Cek Penerima Bantuan
CITA Minta Pemerintah Waspadai Dampak Penurunan PPN terhadap Defisit Fiska
KUR Mandiri 2025 Resmi Diluncurkan, UMKM Kini Lebih Mudah Dapat Modal Usaha
Tunggakan BPJS Kesehatan Tembus Rp10 Triliun, Pemerintah Siapkan Skema Ini untuk Peserta Tak Mampu
OJK Tantang Lembaga Keuangan Bersaing dengan Rentenir, Dorong Akses Pembiayaan yang Cepat dan Terjangkau
Mahasiswa KKN UIN Walisongo dan SD Negeri 2 Merbuh Gelar Lomba Hari Santri Nasional 2025

Berita Terkait

Minggu, 19 Oktober 2025 - 16:58 WIB

Menag Ajak Negara MABIMS Bangun Sinergi Keilmuan untuk Peradaban Islam Modern

Minggu, 19 Oktober 2025 - 15:21 WIB

KBRI Paris Luncurkan Katalog Koleksi Indonesia di Museum Prancis, Perkuat Diplomasi Budaya

Minggu, 19 Oktober 2025 - 12:35 WIB

Kemensos Salurkan BPNT Tahap 4 Oktober–Desember 2025, Begini Cara Cek Penerima Bantuan

Minggu, 19 Oktober 2025 - 10:58 WIB

CITA Minta Pemerintah Waspadai Dampak Penurunan PPN terhadap Defisit Fiska

Minggu, 19 Oktober 2025 - 09:58 WIB

KUR Mandiri 2025 Resmi Diluncurkan, UMKM Kini Lebih Mudah Dapat Modal Usaha

Berita Terbaru