Jatengvox.com – Puluhan perempuan di Desa Kupu, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, tampak antusias mengikuti pelatihan olahan bawang merah pada Senin, 15 September 2025.
Kegiatan ini digagas oleh Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jawa Tengah, sebagai bagian dari program pemberdayaan ekonomi melalui potensi lokal.
Pelatihan ini tidak sekadar mengajarkan cara membuat bawang merah crispy.
Lebih dari itu, inisiatif ini merupakan upaya nyata untuk membuka akses ekonomi yang lebih luas bagi para perempuan desa.
Ketua Umum BKOW Jateng, Nawal Arafah Yasin, menjelaskan bahwa masih banyak perempuan di wilayah pedesaan yang harus ikut mencari nafkah untuk keluarga, bahkan menjadi tulang punggung ekonomi rumah tangga.
Menyadari kenyataan itu, BKOW hadir untuk memberi pelatihan dan pendampingan agar perempuan tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga, tetapi juga mampu menjadi pelaku usaha yang mandiri.
“Harapannya, para ibu yang sebelumnya belum punya usaha bisa bangkit secara ekonomi setelah mengikuti pelatihan ini. Selain itu, program ini juga mendukung upaya pengentasan kemiskinan yang dijalankan pemerintah,” ujarnya saat membuka kegiatan di Balai Desa Kupu.
BKOW Jateng telah menjalankan program Desa Sejahtera bagi Perempuan dan Anak (Destara) sejak 2021.
Melalui pendekatan holistik yang menyasar perempuan dan anak, program ini memberikan kontribusi nyata terhadap pengurangan angka kemiskinan di provinsi tersebut.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, tingkat kemiskinan di Jawa Tengah pada Maret 2025 turun dari 9,58 persen menjadi 9,48 persen.
Nawal optimistis, meskipun kecil, penurunan ini juga merupakan hasil kerja dari inisiatif-inisiatif lokal seperti pelatihan di Desa Kupu.
“Setidaknya, penurunan 0,10 persen itu ada andil dari gerakan kami. Ini menunjukkan bahwa pemberdayaan perempuan tidak bisa dipandang remeh dalam strategi pembangunan daerah,” imbuhnya.
Tidak berhenti di pelatihan dasar, program ini juga mendorong peserta untuk mengembangkan produk bawang merah crispy dalam berbagai varian rasa.
Target selanjutnya adalah masuk ke pasar digital dan e-commerce, sehingga produk-produk olahan dari desa bisa menembus pasar yang lebih luas.
BKOW mendorong sinergi lintas sektor agar program ini berkelanjutan. Mulai dari pendampingan dinas terkait, dukungan kebijakan dari pemerintah desa, hingga kolaborasi dengan pihak swasta.
Asisten I Sekda Kabupaten Brebes, Khaerul Abidin, turut hadir dalam kegiatan ini dan memberikan apresiasi tinggi.
Ia menyampaikan bahwa Brebes merupakan sentra produksi bawang merah nasional, dengan luas tanam sekitar 30.000 hektare dan produksi mencapai 300.000 ton per tahun.
Namun, nilai tambah dari komoditas unggulan ini belum tergarap optimal.
Menurutnya, pelatihan seperti ini sangat penting untuk mendorong perempuan desa menciptakan produk turunan bernilai tinggi.
“Dengan keterampilan yang tepat, perempuan bisa jadi motor penggerak ekonomi desa. Bukan hanya membantu ekonomi keluarga, tapi juga menciptakan desa yang inklusif dan ramah anak,” ujarnya.
Editor : Murni A