Jatengvox.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Posko 21 UIN Walisongo bersama dengan Ibu PKK dan Kader Posyandu Desa Kliris sukses menyelenggarakan Lomba Kreasi Menu Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) Anti-Stunting.
Acara yang digelar pada hari Sabtu, 8 November 2025, bertempat di GOR Desa Kliris ini bertujuan utama untuk mendorong kreativitas dan mengedukasi ibu-ibu PKK dan Kader Posyandu dalam menciptakan menu MPASI yang sehat, bergizi seimbang, murah, dan berbahan baku lokal.
Kegiatan ini merupakan upaya nyata dalam mendukung program pemerintah untuk menurunkan angka stunting, khususnya melalui perbaikan asupan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Lomba yang diikuti oleh ibu-ibu PKK Desa Kliris ini mengusung tema “MPASI Anti Stunting: Menu Sehat, Bergizi, dan Tepat Guna”.
Tema ini dipilih untuk memastikan MPASI yang dibuat tidak hanya enak, tetapi juga memenuhi standar gizi (makro dan mikro), mudah didapatkan serta memanfaatkan potensi pangan lokal yang ada.
Dalam mekanisme lomba, peserta membuat dan menyajikan menu MPASI di tempat. Juri yang menilai dari bidan desa, ketua pkk, serta perwakilan kader posyandu untuk menilai kreasi tersebut berdasarkan kriteria seperti kandungan gizi, kreativitas penyajian, pemanfaatan bahan lokal, cita rasa, dan higienitas.
Salah satu peserta bernama Sumini mengaku antusias dan menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat.
“Kegiatan ini sangat menyenangkan serta bermanfaat untuk mengasah keterampilan membuat MP-ASI untuk anak-anak. Selain kompetisi, penyampaian materi terkait stunting juga sangat berharga, membuat ibu-ibu PKK dan Kader Posyandu merasa lebih peduli terhadap perkembangan anak,” ucapnya.
Dari sisi juri, Ibu Siti Aminah menyampaikan harapan besar terhadap dampak kegiatan ini.
“Dampaknya positif, saya berharap agar ilmu dan kreasi menu MPASI yang didapat oleh para peserta dapat ditularkan ke keluarga dan masyarakat sekitar di kemudian hari,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, KKN UIN Walisongo bersama masyarakat Desa Kliris telah mengirimkan pesan kuat bahwa pencegahan stunting bisa dimulai dari dapur rumah tangga dengan cara yang kreatif dan terjangkau.
Inisiatif ini membuktikan bahwa makanan sehat dan bergizi tidak harus mahal, melainkan dapat diwujudkan melalui edukasi dan pemanfaatan optimal potensi pangan lokal yang tersedia.
Editor : Murni A













