Menlu Ungkap Strategi Indonesia Hadapi Krisis Iklim Lewat Hilirisasi dan Energi Hijau

Sabtu, 11 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jatengvox.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menegaskan bahwa krisis iklim kini bukan lagi sebatas ancaman masa depan, melainkan realitas yang tengah dihadapi dunia.

Kekeringan, banjir, hingga kenaikan permukaan laut disebutnya sebagai peringatan keras dari alam agar umat manusia segera bertindak.

“Krisis iklim bukan lagi ancaman belaka, melainkan kenyataan. Kita semua bisa melihat kekeringan, banjir, dan kenaikan permukaan laut yang menjadi pertanda nyata dari alam,” ujarnya dalam sambutannya di Indonesia International Sustainable Forum (IISF) 2025, di Jakarta Convention Center, pada Sabtu, 11 Oktober 2025.

Pernyataan Menlu ini menjadi pengingat penting di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim yang sudah dirasakan berbagai wilayah Indonesia, mulai dari gagal panen hingga bencana hidrometeorologi yang semakin sering terjadi.

Baca juga:  Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Gelar Sosialisasi Anti-Bullying di SDN 1 Jungsemi dan MI NU 70 Miftakhul Athfal

Dalam forum tersebut, Sugiono menyoroti fenomena meningkatnya permintaan global terhadap mineral penting seperti nikel, kobalt, dan litium — bahan utama dalam pengembangan energi bersih.

Badan Energi Internasional (IEA) bahkan memprediksi kebutuhan mineral strategis ini akan melonjak hingga empat kali lipat pada 2040.

“Sebagian besar sumber daya itu berada di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Ini peluang besar bagi kita untuk memainkan peran penting dalam rantai pasok global energi hijau,” kata Sugiono.

Menurutnya, peluang besar ini datang dengan tanggung jawab yang sama besar: bagaimana Indonesia bisa mengelola sumber daya mineralnya secara bijak, memastikan nilai tambah yang adil, dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Baca juga:  Kemnaker Tegaskan Rekrutmen Transparan dan Bebas Diskriminasi

Menlu Sugiono menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen penuh memastikan transisi energi berjalan secara adil, inklusif, dan berkelanjutan.

Salah satu langkah nyata yang tengah dilakukan adalah melalui kebijakan hilirisasi industri mineral, yang tidak hanya menambah nilai ekonomi tetapi juga memperkuat kemandirian bangsa.

“Kita tidak ingin sekadar menjadi pemasok bahan mentah. Kita ingin membangun industri di dalam negeri, mengembangkan keterampilan tenaga kerja, dan mendorong inovasi,” tegasnya.

Ia juga menambahkan, Indonesia menargetkan implementasi emisi nol pada tahun 2060, dengan rencana membangun 80.000 pembangkit listrik tenaga surya yang akan menghasilkan hingga 100 gigawatt listrik berkelanjutan.

Baca juga:  Gali Potensi Ekonomi Kreatif, Mahasiswa KKN UPGRIS Survei UMKM Gantungan Kunci Miniatur Barongan

Dalam forum yang sama, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menguatkan optimisme tersebut.

Menurutnya, potensi energi terbarukan Indonesia sangat besar dan bisa menjadi kekuatan ekonomi baru jika dikelola dengan baik.

“Indonesia memiliki potensi energi terbarukan hampir 3.700 gigawatt. Ini mencakup energi surya, angin, air, panas bumi, hingga biomassa,” ujar Rosan kepada wartawan.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa pengembangan energi hijau tidak boleh mengabaikan keseimbangan lingkungan.

Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat menjadi kunci untuk memastikan pembangunan berkelanjutan yang memberi manfaat bagi semua pihak.

“Dengan kerja sama yang solid, kita bisa menciptakan kepastian bagi investasi, sekaligus menjaga keberlanjutan pembangunan,” tambahnya.

Editor : Murni A

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel jatengvox.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Menag Ajak Negara MABIMS Bangun Sinergi Keilmuan untuk Peradaban Islam Modern
KBRI Paris Luncurkan Katalog Koleksi Indonesia di Museum Prancis, Perkuat Diplomasi Budaya
Kemensos Salurkan BPNT Tahap 4 Oktober–Desember 2025, Begini Cara Cek Penerima Bantuan
CITA Minta Pemerintah Waspadai Dampak Penurunan PPN terhadap Defisit Fiska
KUR Mandiri 2025 Resmi Diluncurkan, UMKM Kini Lebih Mudah Dapat Modal Usaha
Tunggakan BPJS Kesehatan Tembus Rp10 Triliun, Pemerintah Siapkan Skema Ini untuk Peserta Tak Mampu
OJK Tantang Lembaga Keuangan Bersaing dengan Rentenir, Dorong Akses Pembiayaan yang Cepat dan Terjangkau
Mahasiswa KKN UIN Walisongo dan SD Negeri 2 Merbuh Gelar Lomba Hari Santri Nasional 2025

Berita Terkait

Minggu, 19 Oktober 2025 - 16:58 WIB

Menag Ajak Negara MABIMS Bangun Sinergi Keilmuan untuk Peradaban Islam Modern

Minggu, 19 Oktober 2025 - 15:21 WIB

KBRI Paris Luncurkan Katalog Koleksi Indonesia di Museum Prancis, Perkuat Diplomasi Budaya

Minggu, 19 Oktober 2025 - 12:35 WIB

Kemensos Salurkan BPNT Tahap 4 Oktober–Desember 2025, Begini Cara Cek Penerima Bantuan

Minggu, 19 Oktober 2025 - 10:58 WIB

CITA Minta Pemerintah Waspadai Dampak Penurunan PPN terhadap Defisit Fiska

Minggu, 19 Oktober 2025 - 09:58 WIB

KUR Mandiri 2025 Resmi Diluncurkan, UMKM Kini Lebih Mudah Dapat Modal Usaha

Berita Terbaru