Jatengvox.com – Bazar kerajinan Inacraft 2025 yang masih berlangsung di Jakarta International Convention Center (JICC) hingga 5 Oktober, kembali menjadi ajang pameran kriya terbaik dari seluruh penjuru Indonesia.
Jawa Tengah tampil cukup menonjol dengan ragam karya, mulai dari wastra tradisional, tas ecoprint, hingga produk kriya unik yang memadukan nilai seni dan keberlanjutan.
Paviliun Jawa Tengah, yang mendapat dukungan dari Dekranasda Jateng, Bank Jateng, dan Bank Indonesia, menampilkan hasil karya dari 35 kabupaten/kota.
Tak hanya sekadar memamerkan, banyak di antara produk tersebut yang berhasil mencuri perhatian pengunjung, baik dari dalam maupun luar negeri.
Salah satu karya yang menjadi sorotan datang dari Andhika Praditya, pemuda asal Solo. Lewat jenama Loosewood, ia berhasil mengubah papan skateboard rusak menjadi arloji, kacamata, hingga aneka aksesori seperti gantungan kunci dan anting.
Berawal dari kegemarannya bermain skateboard, Andhika memanfaatkan papan patah yang terbuat dari kayu maple.
“Kayunya kuat, punya karakter unik, dan setiap lapisannya berbeda warna. Itu yang bikin menarik,” ujarnya saat ditemui di Inacraft, pada Jumat, 3 Oktober 2025.
Kreativitas ini tidak hanya unik, tetapi juga selaras dengan tren global upcycling yang sedang naik daun. Sejak serius menekuni karyanya pada 2018, produk Loosewood mulai merambah pasar internasional, terutama Eropa.
Dengan harga bervariasi antara Rp10 ribu hingga Rp300 ribu, produk ini dianggap terjangkau sekaligus ramah lingkungan.
Selain Loosewood, Jawa Tengah juga menampilkan karya wastra dari Kendal. Adalah Widya Kandi Susanti, pemilik Pramesthi Batik, yang menghadirkan koleksi batik warna alam bersepuh perada. Ia menegaskan, tren ramah lingkungan di negara maju membuat batiknya diminati pasar luar negeri.
“Sekarang dunia sedang kembali ke alam. Batik warna alam lebih sehat dan tidak merusak lingkungan. Kami banyak mendapat pembeli dari Korea, Jepang, Belanda, bahkan Yugoslavia,” tuturnya.
Dengan harga mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah, batik ini tidak hanya menonjol dari sisi estetik, tetapi juga membawa pesan keberlanjutan.
Keikutsertaannya di Inacraft 2025 sekaligus menjadi upaya kampanye menjaga hayati melalui fesyen.
Tidak hanya pebisnis, konsumen pun tampak antusias dengan produk asal Jateng. Anna Ratna, pengunjung asal Kabupaten Tangerang, mengaku tertarik membeli tas ecoprint dari Kendal.
“Jahitannya rapi, kualitas bagus, dan warnanya cerah. Itu yang membuat saya tertarik,” ujarnya.
Antusiasme pengunjung ini membuktikan bahwa pasar kini semakin terbuka pada produk lokal yang berkualitas, apalagi jika membawa konsep ramah lingkungan.
Editor : Murni A