Peralihan Musim Hujan 2025-2026, BMKG Prediksi Hujan Lebat di Banyak Daerah

Senin, 3 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jatengvox.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan menjelang puncak musim hujan 2025-2026.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyebut sebanyak 306 Zona Musim (ZOM) akan terdampak hujan lebat mulai November 2025 hingga Februari 2026.

“Kita sedang memasuki periode transisi menuju puncak musim hujan,” ujar Dwikorita di Jakarta, Senin (3/11/2025).

Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang dan petir.

BMKG memperkirakan beberapa daerah berpeluang mengalami curah hujan tinggi hingga sangat tinggi, melebihi 150 milimeter per dasarian.

Baca juga:  Dari Pabrik ke Ramuan Tradisional: Bu Jumiyatun Rawat Warisan Jamu Selama Dua Dekade

Wilayah yang diprediksi terdampak antara lain Banten, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi Selatan, hingga Papua Tengah.

Meski curah hujan meningkat, beberapa daerah tetap berpotensi mengalami suhu maksimum harian mencapai 37 derajat Celsius.

Ketidakstabilan atmosfer ini meningkatkan kemungkinan munculnya cuaca ekstrem secara tiba-tiba.

BMKG juga menjelaskan sejumlah tanda yang menjadi indikator datangnya puncak musim hujan:

1. Angin Baratan Khas Monsun Asia
Aliran angin baratan dari Asia menjadi penanda utama musim hujan. Perbedaan suhu antara daratan dan lautan memicu aliran uap air dari Pasifik ke Indonesia setiap Oktober–April.

Baca juga:  Dorongan Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren Dinilai Momentum Penting Bagi Santri Indonesia

2. Kelembapan Udara Tinggi
Peningkatan massa udara basah dan penguapan laut yang tinggi membentuk awan tebal, yang kemudian menurunkan curah hujan lebat.

3. Frekuensi Hujan Meningkat di Pegunungan
Daerah pegunungan yang menghadap angin lembap kerap mengalami curah hujan lebih tinggi, fenomena ini dikenal sebagai “windward side effect”.

4. Terbentuknya Awan Hujan
Kombinasi udara lembap, panas, dan angin kencang memicu pembentukan awan hujan yang menjadi tanda awal musim hujan di berbagai wilayah.

BMKG menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah, lembaga terkait, dan masyarakat untuk menghadapi puncak musim hujan.

Baca juga:  Kemenkes Buka Pendaftaran Beasiswa SDMK 2025, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

Langkah mitigasi dini, seperti memperhatikan drainase lingkungan, menyiapkan peralatan darurat, dan memantau informasi cuaca secara berkala, dapat mengurangi risiko dampak hujan lebat.

Editor : Hendra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel jatengvox.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Rayakan Hari Wayang Nasional, Surakarta Bikin Karnaval Seru untuk Generasi Muda
Kemenag Luncurkan Asesmen Nasional Literasi Dasar Beragama 2025, Ukur Pemahaman dan Pengamalan Nilai Islam di Sekolah Dasar
Cek Penerima Bansos November 2025, Mulai PKH, BPNT hingga BLT Kesra Rp900 Ribu
Kebijakan PPPK Paruh Waktu Dinilai Berisiko, Pemda Diminta Siapkan Skema Transisi yang Aman
Pemerintah Gandeng Serikat Pekerja dan Pengusaha Rumuskan Formula Baru UMP 2026
Mahasiswa KKN UIN Walisongo dan Ibu Fatayat Ubah Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi Ramah Lingkungan
Aksi Nyata KKN UIN Walisongo Posko 30 Bersama Warga Tamanrejo Jaga Kebersihan Lingkungan
Kemensos Kukuhkan Pengurus Baru IKPNI, Momentum Menghidupkan Kembali Jiwa Pahlawan Bangsa

Berita Terkait

Senin, 3 November 2025 - 16:45 WIB

Peralihan Musim Hujan 2025-2026, BMKG Prediksi Hujan Lebat di Banyak Daerah

Senin, 3 November 2025 - 15:58 WIB

Rayakan Hari Wayang Nasional, Surakarta Bikin Karnaval Seru untuk Generasi Muda

Senin, 3 November 2025 - 12:18 WIB

Kemenag Luncurkan Asesmen Nasional Literasi Dasar Beragama 2025, Ukur Pemahaman dan Pengamalan Nilai Islam di Sekolah Dasar

Senin, 3 November 2025 - 10:23 WIB

Cek Penerima Bansos November 2025, Mulai PKH, BPNT hingga BLT Kesra Rp900 Ribu

Senin, 3 November 2025 - 07:43 WIB

Kebijakan PPPK Paruh Waktu Dinilai Berisiko, Pemda Diminta Siapkan Skema Transisi yang Aman

Berita Terbaru