Jatengvox.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Kelompok 29 menggelar edukasi kesehatan dan perlindungan diri bagi siswa SD Islam Cendekia Ngempon, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, pada Rabu, 10 September 2025.
Kegiatan ini menjadi bagian dari program kerja bidang kesehatan dan pendidikan.
Fokus utama sosialisasi adalah pentingnya menjaga kebersihan diri melalui cuci tangan serta pemahaman batas sentuhan tubuh sebagai upaya pencegahan kekerasan seksual sejak dini.
Sebelum kegiatan, mahasiswa melakukan pelatihan internal meliputi simulasi enam langkah cuci tangan sesuai standar WHO dan konsep batas area tubuh.
Mereka juga menyiapkan modul edukasi bergambar, presentasi PowerPoint, serta perlengkapan praktik seperti sabun dan tisu.
Pelaksanaan dimulai dengan sambutan kepala sekolah, dilanjutkan pembagian siswa dalam kelompok kecil agar penyampaian lebih efektif.
Sosialisasi pertama mengenai cuci tangan disampaikan dengan demonstrasi gerakan yang langsung dipraktikkan siswa.
Materi dilengkapi penjelasan tentang penyakit yang dapat dicegah, seperti diare dan influenza.
Guru menyambut baik kegiatan ini karena membantu membiasakan pola hidup bersih di sekolah.
Selanjutnya, mahasiswa memperkenalkan konsep batas sentuhan tubuh.
Melalui media visual, siswa dijelaskan bahwa ada bagian tubuh tertentu yang tidak boleh disentuh orang lain, kecuali orang tua atau tenaga medis dengan alasan jelas.
Anak-anak diajak simulasi interaktif, menyebutkan area privasi, hingga mempraktikkan cara menolak sentuhan tidak pantas.
“Tujuannya agar anak-anak berani melindungi diri, tahu batasan tubuh, dan segera melapor kepada guru atau orang tua bila mengalami tindakan yang tidak pantas,” kata salah satu mahasiswa KKN.
Guru pendamping menilai metode ini efektif dan sesuai usia siswa.
“Kegiatan ini sangat membantu anak-anak memahami hak atas tubuh mereka sendiri. Kami akan terus mendampingi agar mereka berani bicara dan menjaga diri,” ujarnya.
Sebelum di SD Islam Cendekia, mahasiswa Kelompok 29 juga telah melakukan sosialisasi serupa di SDN 1 dan SDN 2 Ngempon. Pengalaman tersebut membuat kegiatan di Cendekia berjalan lebih lancar.
Evaluasi dilakukan melalui kuis, diskusi, dan observasi. Hasilnya menunjukkan siswa lebih telaten mencuci tangan dan lebih percaya diri menolak sentuhan yang tidak pantas.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa berharap tumbuh kesadaran sejak dini mengenai kesehatan dan keselamatan diri.
Adapun edukasi seperti menjadi penting karena selain membuat cerdas secara akademik, anak-anak juga sehat, percaya diri, dan sadar melindungi diri.
Penulis : Agastya Rajasya Putra Mahyawi - Mahasiswa KKN Kelompok 29 UPGRIS
Editor : Murni A