Jatengvox.com – Keselamatan dan keamanan berkendara, terutama di malam hari, menjadi perhatian utama bagi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 85 Posko 37 dari UIN Walisongo Semarang.
Sebagai wujud nyata kepedulian terhadap kondisi infrastruktur desa, para mahasiswa telah merampungkan program kerja pemasangan reflektor jalan di Desa Kedungboto.
Kegiatan ini diharapkan dapat meminimalisasi risiko kecelakaan di titik-titik rawan yang minim penerangan.
Pemasangan reflektor jalan ini merupakan sebuah solusi sederhana namun efektif untuk mengatasi kekurangan penerangan di beberapa ruas jalan desa.
Reflektor jalan, atau pemantul cahaya, memiliki fungsi krusial untuk memantulkan kembali cahaya lampu kendaraan, sehingga membantu para pengendara dalam mengidentifikasi marka jalan, pembatas, atau alur jalur, terutama saat berkendara di malam hari atau dalam kondisi cuaca buruk seperti hujan deras dan kabut tebal.
Reflektor yang dipasang bukanlah produk pabrikan standar, melainkan kreasi inovatif para mahasiswa. Mereka memanfaatkan material baja ringan yang dipotong dengan panjang sekitar 30 sentimeter.
Material baja ringan ini kemudian dibalut secara cermat dengan stiker reflektor berkualitas tinggi yang memiliki warna cerah dan mudah terlihat, yaitu berwarna putih dan kuning.
Pemilihan material baja ringan ini didasarkan pada pertimbangan efisiensi biaya dan daya tahan yang cukup baik untuk lingkungan pedesaan.
Pelaksanaan program kerja pemasangan reflektor ini berlangsung pada 15 November 2025.
Pagi hingga sore hari itu dihabiskan oleh para mahasiswa KKN untuk menyurvei kembali lokasi yang telah ditentukan, mempersiapkan material, hingga menuntaskan pemasangan reflektor secara mandiri.
Meskipun sederhana, pengerjaan reflektor ini memerlukan ketelitian agar pantulan cahaya yang dihasilkan dapat optimal dan benar-benar membantu penglihatan pengendara.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa Posko 37 KKN UIN Walisongo memfokuskan pemasangan reflektor di tiga titik krusial yang tersebar di Desa Kedungboto.
Tiga titik ini dipilih berdasarkan hasil observasi dan masukan dari warga setempat sebagai lokasi yang paling berbahaya karena memiliki tikungan tajam dan tingkat penerangan yang sangat minim.
Tiga lokasi strategis tersebut meliputi tikungan rawan di Dusun Kedungboto, tikungan di Dusun Watulawang, dan juga tikungan tajam yang ada di Dusun Semanding.
Dengan memprioritaskan lokasi ini, mahasiswa berharap dapat memberikan dampak signifikan pada peningkatan keselamatan lalu lintas di seluruh wilayah desa, khususnya bagi pengendara sepeda motor dan mobil yang melintas di malam hari.
Program pemasangan reflektor jalan ini murni merupakan inisiatif dari mahasiswa KKN Reguler 85 Posko 37 UIN Walisongo Semarang.

Mereka bekerja sama, mulai dari tahap perencanaan, pembelian bahan baku, perakitan reflektor, hingga proses pemasangan di lapangan.
Qurrota ‘Ayunina, salah satu perwakilan mahasiswa dari Divisi Pengembangan Sumber Daya Masyarakat (PSDM), menyampaikan alasan di balik program kerja ini.
“Program kerja pemasangan reflektor ini kami hadirkan sebagai bentuk perhatian dan solusi atas beberapa titik di jalan desa yang masih kekurangan penerangan, terutama di tikungan-tikungan tajam. Kami berupaya memanfaatkan barang yang lebih terjangkau namun tetap efisien untuk digunakan oleh warga. Baja ringan dan stiker reflektor kami pilih karena biayanya murah, pemasangannya mudah, dan diharapkan dapat bertahan lama sebagai penanda jalan,” ujar Ayunina.
Qurrota ‘Ayunina menambahkan bahwa aspek efisiensi dan keberlanjutan menjadi fokus utama agar manfaat program dapat dirasakan oleh masyarakat dalam jangka waktu yang panjang.
Inisiatif positif ini disambut hangat oleh warga Desa Kedungboto. Bapak Turkamun, salah seorang tokoh masyarakat setempat, memberikan apresiasi mendalam atas kepedulian para mahasiswa.
“Saya mewakili warga Dusun Kedungboto mengucapkan terima kasih banyak untuk pemasangan reflektor ini. Inilah solusi nyata yang kami butuhkan, mengingat beberapa titik jalan desa kami memang kekurangan penerangan dan memiliki tikungan yang cukup tajam. Keberadaan reflektor ini sangat bermanfaat bagi warga, terutama bagi mereka yang harus beraktivitas di malam hari. Kami merasa lebih aman sekarang,” tutur Bapak Turkamun.
Program ini membuktikan bahwa pengabdian kepada masyarakat tidak selalu memerlukan proyek besar yang mahal.
Dengan inovasi sederhana, pemanfaatan barang yang efisien, dan ketulusan, mahasiswa KKN berhasil memberikan kontribusi nyata yang secara langsung menyentuh aspek keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Desa Kedungboto.
Kehadiran reflektor-reflektor kecil ini kini menjadi “mata” baru yang akan memandu warga desa melintasi kegelapan, memastikan setiap perjalanan berakhir dengan selamat.













