Jatengvox.com – Pemerintah menegaskan komitmennya memperkuat koperasi perumahan sebagai instrumen utama dalam menjawab berbagai persoalan di kawasan perkotaan.
Mulai dari keterbatasan hunian, ketimpangan ekonomi, hingga menurunnya daya dukung sosial yang kini menjadi tantangan di banyak kota besar Indonesia.
Menteri Koperasi dan UKM Ferry Juliantono mengatakan, koperasi memiliki peran strategis sebagai model ekonomi kolaboratif yang bisa mengatasi akar masalah perkotaan.
Terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang masih kesulitan memiliki rumah layak.
“Hak atas hunian layak adalah bagian dari keadilan sosial. Melalui Koperasi Jasa Jaringan Perumahan Rakyat (JAPRA), kita ingin menjadi solusi konkret dalam menyediakan hunian terjangkau,” ujar Ferry di Jakarta, pada Selasa, 7 Oktober 2025.
Untuk memperkuat ekosistem pembiayaan, pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM akan menjadi mitra pendukung JAPRA.
Skema ini diharapkan mampu memperluas akses modal dan memperkuat model usaha koperasi di sektor perumahan rakyat.
Selain JAPRA, program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih juga disiapkan untuk memperkuat ekonomi lokal di sekitar kawasan perkotaan.
Ferry menilai, krisis perkotaan hanya dapat diatasi jika masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah bekerja bersama dalam satu ekosistem kolaboratif.
“Kesejahteraan hanya bisa dicapai lewat semangat kebersamaan dan gotong royong. Koperasi menjadi wadah ekonomi rakyat yang menumbuhkan solidaritas sosial sekaligus kemandirian ekonomi,” tambahnya.
Hingga kini, setidaknya 22 koperasi perumahan telah difasilitasi pembiayaan dari berbagai sumber.
Beberapa di antaranya mengembangkan model perumahan gotong royong yang telah berjalan di Yogyakarta, Jakarta, Pemalang, dan Gorontalo.
Di Yogyakarta, semangat gotong royong juga tampak dalam gerakan bedah rumah tidak layak huni yang dilakukan Pemerintah Kota bersama Baznas dan sejumlah perusahaan melalui program CSR.
Bedah rumah pertama dilakukan di RT 035/015 Nalen Sorosutan, dengan perbaikan atap yang bocor dan struktur bangunan yang nyaris roboh.
Sementara di Tahunan RT 008/002, rumah milik Wasirah diperbaiki total karena mengalami kerusakan pada dapur, lantai, dan dinding.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menilai rumah yang tidak layak menjadi sumber masalah bagi kesehatan warga.
“Rumah yang tidak sehat bisa memicu berbagai penyakit. Karena itu, gotong royong seperti ini perlu terus dijaga,” ujarnya.
Editor : Murni A