Jatengvox.com – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Semarang Posko 07 terus mengukuhkan komitmennya dalam mengusung tema Moderasi Beragama.
Tepat pada Sabtu, 22 November 2024, pukul 08.00 WIB, tim KKN Posko 07 menyambangi Gereja Kristen Jawa (GKJ) Boja Pepanthan Kalirejo di Dusun Kalipuru, Kelurahan Kalireja, Kecamatan Singorejo, Kabupaten Kendal.
Kelurahan Kalireja dikenal sebagai “Desa Rukun Harmoni”, sebuah predikat yang diresmikan oleh Bupati Kendal, Dico M. Ganinduto, pada 13 Desember 2021, sebagai pelopor kerukunan di Jawa Tengah.
Kedatangan mahasiswa UIN Walisongo disambut hangat oleh para pembina dan jemaat komunitas agama Kristen setempat.
Sama seperti kunjungan ke tempat ibadah agama Hindu sebelumnya, kegiatan kali ini juga diisi dengan kerja bakti membersihkan area gereja dan sekitarnya bersama dengan jemaat.
Seusai kegiatan bersih-bersih, perwakilan mahasiswa KKN, Ahmad Nizar Mahesa Mada dan `Aa-isyata Munaa, melakukan wawancara singkat dengan pembina gereja, Bapak Supriyanto, Bapak Rismanto, dan Ibu Wiwin.
Dari wawancara tersebut, diperoleh data bahwa terdapat kurang lebih 17 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 70 jiwa umat Kristiani yang terdaftar di Dusun Kalipuru.
Kehidupan komunitas ini berjalan sangat guyup dan rukun dengan masyarakat mayoritas Islam dan komunitas Hindu.
Ibu Wiwin, salah satu pengajar sekolah minggu di gereja, membagikan kunci keberhasilan Dusun Kalipuru dalam menjaga keharmonisan di tengah keberagaman tiga agama.
“Kuncinya ada saling menghormati, dan saling menghargai, serta mau saling gotong-royong, bahu membahu entah dalam kesulitan maupun kebahagiaan,” tutur Ibu Wiwin.
Pernyataan ini senada dengan penuturan pemuka agama Islam dan Hindu yang sebelumnya diwawancarai, membuktikan bahwa prinsip toleransi dan gotong royong telah terinternalisasi sebagai nilai luhur bersama di Kalipuru.
Bahkan, dinamika sosial di Kalipuru begitu kuat, di mana terdapat kasus unik satu keluarga yang terdiri dari tiga agama berbeda, namun tetap saling menjaga dan mengasihi.
Hal ini menegaskan bahwa perbedaan keyakinan tidak menjadikan hubungan renggang, melainkan justru saling melengkapi.
Menutup wawancara, Bapak Supriyanto menyampaikan harapannya yang besar kepada generasi muda dan generasi baru Kalipuru.
“Agar generasi muda dan generasi baru tidak mudah terpecah belah walaupun berbeda keyakinan, tetap saling menghormati dan menjaga, serta mengasihi semua orang seperti mengasihi diri sendiri. Sehingga kerukunan dan keharmonian yang sedari dulu kita jaga, dapat dilestarikan terus menerus,” pesannya.
Kunjungan KKN Posko 07 di Gereja Dusun Kalipuru diakhiri dengan jamuan hangat berbagai hidangan dari pembina keagamaan umat Kristen, diikuti sesi foto bersama sebagai simbol sinergi dan komitmen menjaga keberagaman di Desa Kalirejo.
Penulis : Aa-isyata Munaa
Editor : Murni A













