Jatengvox.com – Koordinasi penanganan bencana di Sumatra Utara terus ditingkatkan setelah sejumlah wilayah terdampak banjir dan longsor beberapa hari terakhir.
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mencatat sedikitnya 14 perguruan tinggi ikut terdampak, dengan total 2.743 sivitas akademika harus beradaptasi dengan situasi darurat.
Sebagian aktivitas belajar mengajar terpaksa terhenti karena akses menuju kampus terputus, sementara mahasiswa dan dosen harus mengungsi untuk sementara waktu. Dalam situasi ini, kecepatan koordinasi menjadi kunci.
Kemdiktisaintek bergerak cepat bersama pemerintah daerah untuk memetakan tingkat kerusakan dan kebutuhan mendesak dari masing-masing institusi pendidikan.
Selain pendataan, distribusi bantuan darurat dan rencana revitalisasi juga mulai disusun.
Wakil Menteri Kemdiktisaintek, Stella Christie, menegaskan bahwa setiap kampus yang membuka posko darurat dapat mengajukan kebutuhan logistik secara resmi.
Tujuannya, agar proses pendistribusian menjadi lebih cepat dan tidak terhambat mekanisme administrasi.
“Beserta daftar barang, jumlah, dan estimasi biaya untuk memastikan mekanisme dipermudah sehingga tidak menghambat kecepatan tanggap darurat,” ujar Stella dalam keterangan tertulis, Senin (8/12/2025).
Respons cepat tak hanya datang dari pemerintah pusat. Sejumlah perguruan tinggi di Sumatra dan daerah sekitar menunjukkan solidaritas dengan membuka posko, mengirim relawan, hingga menyediakan layanan psikososial.
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan mengerahkan tim psikososial untuk memberikan Psychological First Aid (PFA) terutama bagi anak-anak—sebuah upaya penting untuk mengurangi stres dan membantu mereka kembali merasa aman.
Universitas Aufa Royhan membuka posko kampus sekaligus mengirim relawan ke beberapa titik terdampak.
Universitas Jambi turut turun ke lokasi banjir di Tapanuli Selatan dengan membawa logistik, membuka posko, dan menyediakan layanan konseling pascabencana bagi masyarakat.
Universitas Sumatera Utara (USU) mendirikan posko USU Peduli. Bantuan logistik, tenaga medis, dan donasi uang telah disalurkan ke Binjai, Langkat, Sibolga, serta Tapanuli Tengah hingga 4 Desember.
Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Medan menggalang donasi dan menurunkan relawan mahasiswa untuk memperluas dukungan lapangan.
Mahasiswa Teknik Elektro UMA terlibat langsung dalam proses evakuasi longsor di Sibolga.
Jaringan relawan dari Universitas Padjajaran juga turut mengirimkan tim ke wilayah Sumatra.
Di Langkat, sejumlah perguruan tinggi lain seperti Politeknik Negeri Medan dan UMSU menyalurkan bantuan medis dan logistik untuk masyarakat yang masih terisolasi.
Sebagai bentuk penguatan penanganan, Kemdiktisaintek turut memastikan koordinasi posko berjalan efektif, terutama untuk distribusi pangan dan layanan kesehatan. Tenaga medis serta dokter TNI diterjunkan melalui Pangkalan Udara Soewondo.
Layanan kesehatan keliling mulai menyasar wilayah yang sulit dijangkau, dilengkapi dengan peralatan medis ringan untuk penanganan cepat di lapangan. Upaya ini diharapkan mampu mengurangi risiko kesehatan lanjutan bagi warga maupun relawan.
Editor : Murni A













