IRA Hadir dengan Harga Agresif! Mampukah Layanan 5G FWA Ini Menjadi Penantang Fiber?

Senin, 8 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jatengvox.com – Pasar internet rumah di Indonesia kedatangan pemain baru yang belakangan ramai dibicarakan: Internet Rakyat (IRA).

Layanan berbasis 5G Fixed Wireless Access (FWA) ini muncul dengan tawaran yang langsung menarik perhatian—kecepatan hingga 100 Mbps, tanpa batas kuota, dan tarif sekitar Rp100 ribu per 30 hari.

Model harga seperti ini jarang muncul di bisnis broadband rumahan yang selama ini didominasi penyedia fiber optik.

Yang membuat IRA berbeda adalah pendekatannya. Mengutip laporan Good News From Indonesia, layanan ini memanfaatkan BTS 5G sebagai jalur distribusi, bukan kabel fiber seperti internet rumahan pada umumnya.

Baca juga:  KKN UPGRIS Kelompok 34 Hidupkan TPQ Mingguan di Dusun Setro

Dengan strategi tersebut, IRA tidak perlu menggali tanah atau menarik kabel panjang, sehingga proses ekspansi bisa jauh lebih cepat.

Keunggulan lain dari FWA adalah daya jangkau yang lebih fleksibel. IRA secara terang-terangan menyasar segmen yang selama ini kesulitan mendapat akses fiber:

kawasan perumahan yang belum dilalui kabel,

rumah kos,

pelajar dan pekerja WFH,

hingga UMKM kecil di daerah.

Pada fase awal, cakupan layanan diarahkan ke beberapa titik di Jawa, Maluku, dan Papua. Strategi ini patut dicermati karena biasanya layanan baru justru memulai ekspansi di kota besar.

Baca juga:  Mahasiswa KKN UIN Walisongo Bekali Siswa MA NU 04 Al Maarif Literasi Finansial Sejak Dini

IRA memilih rute berbeda: memperkuat wilayah yang selama ini menjadi “blank spot” atau hanya mengandalkan WiFi komunitas.

Jika berhasil, pendekatan seperti ini bisa memberi dampak besar dalam pemerataan akses digital—hal yang selalu menjadi PR panjang bagi Indonesia.

Sebelum membuka layanan secara penuh, IRA menjalankan mekanisme pra-registrasi online. Calon pengguna diminta mengisi identitas, verifikasi OTP, dan menandai lokasi instalasi lewat peta digital.

Data ini bukan sekadar formalitas. IRA menggunakan informasi tersebut untuk:

memetakan daerah dengan minat tertinggi,

menentukan lokasi BTS yang harus diperkuat,

Baca juga:  PPG Madrasah Jadi Sorotan, Peserta 2025 Naik Drastis hingga 794% Dibanding 2023

menghindari jaringan kosong yang jarang dipakai.

Pendekatan berbasis data seperti ini terbilang efisien, sekaligus menunjukkan bahwa IRA ingin memastikan jaringan siap sebelum pelanggan benar-benar aktif.

Editor : Murni A

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel jatengvox.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemerintah Siapkan Anggaran Pemulihan Rp51,82 Triliun untuk Bencana Sumatra, Masih Bisa Bertambah
Dampingi Anak Terdampak Banjir, Kemenkomdigi Perluas Layanan Psikososial di Kota Padang
DPR RI Desak Pemerintah Perkuat Respons Bencana di Sumatra, Keselamatan Warga Harus Jadi Prioritas
Menag Nasaruddin Umar Ajak Umat Beragama Gerakkan Kesadaran Merawat Alam
Banjir Ganggu Sekolah di Beberapa Daerah, Kemendikdasmen Pastikan Belajar Tetap Berjalan
Kemendikdasmen Soroti Pentingnya Dongeng sebagai Ruang Kreativitas Anak
Ribuan Warga Padati MAJT, Taj Yasin Ajak Doakan Korban Bencana dalam Jateng Bersholawat
SIT Robbani Kendal Gelar Aksi Donasi untuk Korban Banjir Sumatra, Libatkan Siswa dan Guru

Berita Terkait

Senin, 8 Desember 2025 - 09:37 WIB

IRA Hadir dengan Harga Agresif! Mampukah Layanan 5G FWA Ini Menjadi Penantang Fiber?

Senin, 8 Desember 2025 - 05:23 WIB

Pemerintah Siapkan Anggaran Pemulihan Rp51,82 Triliun untuk Bencana Sumatra, Masih Bisa Bertambah

Minggu, 7 Desember 2025 - 12:34 WIB

Dampingi Anak Terdampak Banjir, Kemenkomdigi Perluas Layanan Psikososial di Kota Padang

Minggu, 7 Desember 2025 - 09:34 WIB

DPR RI Desak Pemerintah Perkuat Respons Bencana di Sumatra, Keselamatan Warga Harus Jadi Prioritas

Minggu, 7 Desember 2025 - 06:42 WIB

Menag Nasaruddin Umar Ajak Umat Beragama Gerakkan Kesadaran Merawat Alam

Berita Terbaru