Jatengvox.com – Expo UPGRIS 2025 KKN Kecamatan Tuntang sukses digelar di Lapangan Desa Kesongo, Kabupaten Semarang, pada Minggu, 21 September 2025.
Acara bertema “Tuntang Cemerlang, UMKM Unggul Mendukung Ketahanan Pangan” ini menampilkan potensi lokal dan produk unggulan UMKM.
Sebanyak 16 desa di Kecamatan Tuntang berpartisipasi, menghadirkan karya terbaik mereka demi menginspirasi sekaligus menguatkan ketahanan pangan.
Kegiatan ini menjadi ajang bagi desa-desa untuk menampilkan potensi terbaiknya, baik dari sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) maupun seni budaya lokal.
Produk-produk unggulan hasil kreativitas warga dipamerkan, mulai dari olahan pangan, kerajinan tangan, hingga inovasi dalam bidang ketahanan pangan.
Camat Tuntang, Aris Setyawan, S. STP., M.M dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap sinergi antara mahasiswa KKN, pemerintah desa, dan masyarakat.
“Expo ini bukan hanya pameran produk, melainkan juga momentum untuk memperkuat ketahanan pangan serta melestarikan budaya lokal yang menjadi identitas kita bersama,” ujarnya.
Selain pameran UMKM, acara juga semakin meriah dengan penampilan kesenian tradisional dari berbagai desa.
Salah satu yang mencuri perhatian adalah penampilan Desa Delik yang membawakan tari Mijiling Putra Sena.
Tarian tradisional ini menampilkan gerakan khas penuh makna dengan iringan musik tradisional, sehingga mampu memukau para penonton.
Tak hanya kesenian, stand Desa Delik juga ramai dikunjungi pengunjung karena menampilkan produk-produk khas lokal. Batik buatan tangan warga dengan motif durian khas Delik menjadi daya tarik tersendiri.
Selain itu, jamu racikan tradisional, Bolu Tiwul, serta sayur mayur segar hasil bumi petani lokal turut dipamerkan sebagai bentuk dukungan pada ketahanan pangan.
Salah satu mahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang, Rahul Ghozali, menuturkan bahwa expo ini menjadi bukti nyata kolaborasi mahasiswa dengan masyarakat desa.
“Kami ingin kegiatan ini bisa memberi dampak nyata, baik untuk perkembangan UMKM maupun pelestarian budaya. Harapannya, produk lokal desa Tuntang bisa semakin dikenal luas,” katanya.
Kepala Desa Delik, Bapak Punadi, S.E juga mengungkapkan kebanggaannya atas partisipasi warga dalam expo ini.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa Desa Delik memiliki potensi besar, baik dari sisi budaya maupun ekonomi. Produk batik, jamu tradisional, bolu tiwul, dan hasil bumi warga adalah bukti nyata kekayaan desa yang bisa mendukung ketahanan pangan sekaligus menjaga warisan budaya,” ujarnya.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan Kecamatan Tuntang semakin cemerlang dalam mengembangkan potensi desa, sekaligus menjadikan UMKM sebagai penggerak ekonomi dan seni budaya sebagai identitas yang terus terjaga.
Editor : Murni A