Jatengvox.com – Jawa Tengah kembali mencuri perhatian investor mancanegara. Kali ini, perusahaan konstruksi asal Provinsi Fujian, Tiongkok, menyatakan minatnya untuk menanamkan modal di sejumlah kawasan industri di provinsi ini.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pun sigap menyambut, dengan menawarkan berbagai keunggulan kompetitif yang dimiliki daerahnya.
Perwakilan perusahaan asal Fujian, Jerry Zhang, mengungkapkan bahwa pihaknya tertarik pada potensi besar yang dimiliki Indonesia, khususnya Pulau Jawa. Menurutnya, Indonesia kini menjadi salah satu destinasi investasi paling menarik di kawasan Asia Tenggara.
“Kami melihat potensi besar di Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Indonesia merupakan destinasi investasi yang sangat menarik,” ujar Zhang dalam pertemuan dengan sejumlah mitra bisnis dan perwakilan pemerintah daerah di Semarang, Rabu (12/11/2025).
Zhang menjelaskan, perusahaannya merupakan bagian dari perusahaan milik negara (BUMN) Tiongkok yang bergerak di bidang rantai layanan konstruksi terpadu — mulai dari perencanaan, desain, pembangunan, hingga manufaktur.
Pihaknya telah melakukan peninjauan ke beberapa kawasan industri di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, untuk melihat peluang investasi yang paling menjanjikan.
“Hasil kunjungan kami menunjukkan, Jawa Tengah memiliki daya saing tinggi. Harga lahan di sini kompetitif, dan tenaga kerjanya dikenal ramah serta pekerja keras,” kata Zhang.
Sebagai langkah awal, Zhang menyebut perusahaannya siap menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah provinsi maupun pengelola kawasan industri, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industripolis Batang dan Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) di Semarang.
“Kami berharap dapat bekerja sama dalam pengembangan kawasan industri — mulai dari tahap perencanaan, konstruksi, hingga pemasaran,” tambahnya.
Rencana awal proyek akan mencakup lahan seluas 100 hingga 200 hektare, dengan skema kolaboratif bersama mitra lokal.
Selain membangun fasilitas industri, perusahaan ini juga berencana menarik lebih banyak investor dari Tiongkok untuk berinvestasi di Jawa Tengah.
“Kami ingin membawa investor-investor Tiongkok untuk berinvestasi di sini. Kami yakin kerja sama ini akan saling menguntungkan,” tegas Zhang.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, Sakina Rosellasari, menyambut positif rencana tersebut.
Ia menegaskan bahwa Pemprov Jateng siap memberikan pendampingan penuh bagi calon investor, mulai dari proses perizinan hingga realisasi di lapangan.
“Kami menyambut baik rencana investasi dari calon investor Tiongkok. Ini menunjukkan kepercayaan yang tinggi terhadap potensi Jawa Tengah,” ujarnya. “Kami siap memfasilitasi investasi yang berorientasi pada penciptaan lapangan kerja dan transfer teknologi.”
Menurut Sakina, Jawa Tengah memiliki infrastruktur kawasan industri yang siap dikembangkan, di antaranya KEK Industripolis Batang yang dirancang sebagai kawasan industri terintegrasi, serta KIW yang menyediakan lahan siap bangun bagi berbagai skala usaha.
Kombinasi tenaga kerja produktif dengan upah kompetitif, posisi geografis strategis di tengah Pulau Jawa, serta dukungan pemerintah daerah yang pro-investasi menjadikan Jawa Tengah semakin menarik di mata investor global.
Data DPMPTSP menunjukkan, realisasi investasi di Jawa Tengah pada periode Januari–September 2025 mencapai Rp66,13 triliun, dengan serapan tenaga kerja sekitar 326 ribu orang.
Angka tersebut menunjukkan tren pertumbuhan yang positif dan memperkuat posisi Jawa Tengah sebagai salah satu provinsi tujuan investasi utama di Indonesia.
“Kami terus mengajak calon investor untuk berkolaborasi mewujudkan investasi yang berkelanjutan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat lokal,” tutup Sakina.
Editor : Murni A













