Jatengvox.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca BMKG untuk periode 12 hingga 15 September 2025.
Sejumlah wilayah di Indonesia diprediksi akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, bahkan berpotensi disertai kilat, petir, dan angin kencang.
Peningkatan intensitas hujan diperkirakan terjadi di sebagian besar Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.
Kondisi ini menandakan masyarakat harus lebih waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, maupun tanah longsor.
Wilayah dengan Status Siaga
BMKG menetapkan beberapa daerah berada dalam kategori Siaga hujan lebat. Wilayah tersebut antara lain Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Selain itu, Jawa Barat juga diprediksi mengalami potensi angin kencang yang bisa membahayakan aktivitas masyarakat.
BMKG menegaskan bahwa kondisi cuaca bisa berubah dengan cepat, sehingga kewaspadaan perlu ditingkatkan.
Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG memberikan beberapa imbauan penting, di antaranya:
Tetap waspada terhadap hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.
Hindari berteduh di bawah pohon atau bangunan rapuh ketika terjadi hujan disertai angin kencang.
Siaga terhadap kemungkinan banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
Cukupi kebutuhan cairan tubuh dan tetap gunakan tabir surya, karena cuaca terik masih dapat terjadi di sela-sela musim hujan.
Pantau informasi terbaru melalui kanal resmi BMKG, baik website, aplikasi infoBMKG, maupun akun media sosial @infoBMKG.
Cuaca ekstrem memang tidak bisa dihindari, namun kesiapsiagaan dapat meminimalisir risiko. Pemerintah daerah bersama masyarakat diimbau untuk saling berkoordinasi, terutama di wilayah yang rawan bencana hidrometeorologi.
BMKG menekankan, informasi prakiraan akan terus diperbarui sesuai kondisi atmosfer terkini. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan tidak panik, melainkan tetap tenang sambil memantau informasi resmi dari BMKG.
Editor : Murni A