Jatengvox.com – Pemerintah Kabupaten Banjarnegara resmi menetapkan status tanggap darurat setelah tanah longsor melanda Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, pada Minggu (16/11/2025).
Keputusan ini diambil sebagai respons cepat atas kondisi lapangan yang masih labil serta tingginya risiko longsor susulan.
Bupati Banjarnegara, Amalia Desiana, menjelaskan bahwa status tanggap darurat diberlakukan selama 14 hari ke depan. Penetapan itu dilakukan usai rapat koordinasi bersama Forkopimda pada Minggu malam.
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah bergerak cepat untuk memastikan keselamatan warga.
BPBD Banjarnegara langsung melakukan berbagai langkah penanganan di hari yang sama. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD, Raib Sekhudin, menyebutkan bahwa upaya evakuasi warga terdampak menjadi prioritas utama.
Hingga Minggu pukul 20.30 WIB, tercatat 660 jiwa sudah mengungsi ke titik-titik aman yang disiapkan pemerintah.
Untuk mendukung kebutuhan para pengungsi, BPBD telah mendirikan dapur umum, pos kesehatan, serta pos layanan informasi.
Warga yang mengalami luka-luka ringan mendapatkan perawatan langsung di lokasi, sementara korban dengan kondisi lebih serius dirujuk ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat.
Raib menambahkan bahwa angka pengungsi diperkirakan masih akan bertambah, mengingat kondisi tanah di wilayah longsor masih terus bergerak.
Tim gabungan juga terus melakukan monitoring di beberapa titik rawan sebagai langkah antisipasi.
Dari pendataan awal, sekitar 30 rumah warga mengalami kerusakan akibat longsor. BPBD bersama pemerintah desa masih melakukan verifikasi lanjutan untuk memastikan jumlah kerusakan secara detail.
Selain itu, relawan dari berbagai unsur mulai membantu penataan lokasi pengungsian dan distribusi logistik.
Situasi ini juga menjadi pengingat bahwa wilayah Banjarnegara merupakan daerah yang kerap menghadapi bencana hidrometeorologi, terutama saat memasuki musim hujan.
Pemerintah daerah meminta warga tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan.
Dengan status tanggap darurat yang berlaku selama dua pekan, pemerintah berharap seluruh penanganan dapat berjalan lebih cepat dan terkoordinasi.
Upaya mitigasi dan pemantauan kondisi tanah akan terus dilakukan untuk mencegah terjadinya korban lebih lanjut.
Editor : Hendra













