Jatengvox.com – Warga Desa Tembongraja, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, sempat viral pekan lalu karena rela urunan bahkan menjual ternak untuk memperbaiki jalan rusak.
Bupati Brebes Hj. Paramitha Widya Kusuma hadir langsung ke Salem dengan memastikan proyek perbaikan jalan berjalan, serta menyerahkan 300 paket sembako melalui Program Wardoyo, pada 27 September 2025.
Ia menegaskan, ruas jalan Salem–Tembongraja sebenarnya sudah dianggarkan sejak Maret 2025 sebesar Rp700 juta, terdiri dari Rp500 juta untuk peningkatan dan Rp200 juta untuk pemeliharaan.
“Jalan ini sudah masuk anggaran sejak Maret, kontrak dengan penyedia sudah diteken 28 Agustus, target rampung awal Oktober,” ujarnya.
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Brebes pun membenarkan bahwa survei teknis dilakukan sejak 30 Juli hingga 11 Agustus, jauh sebelum aksi warga berlangsung.
Laporan progres proyek juga menyebut telah ada audiensi dengan tokoh masyarakat setempat, yang sebagian juga anggota DPRD Kabupaten Brebes.
Santoyo (75), salah satu warga Tembongraja, menuturkan bahwa aksi demo kemarin bukanlah sepenuhnya spontan.
“Jalan ini sudah lama tidak disentuh. Terakhir ada pokir dari dewan tahun 2016, itu pun sudah lama dan hanya Rp200 juta,” ujarnya.
“Belakangan memang belum ada penanganan signifikan. Meski saya tahu jalan sudah disurvei, warganya tetap berinisiatif turun,” tambahnya.
Selain memastikan progres, Bupati Paramitha menyampaikan rencana menambah anggaran menjadi Rp2 miliar pada 2026 agar ruas Salem–Tembongraja bisa diperbaiki lebih cepat. Ia juga mengajak DPRD ikut mendorong melalui pokok-pokok pikiran mereka.
“Kerja membangun infrastruktur butuh sinergi. Saya berharap DPRD ikut mendorong lewat pokir,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Bupati menyerahkan 300 paket sembako melalui Program Wardoyo, hasil kerja sama Pemkab Brebes dengan Baznas dan Bank Jateng.
“Hari ini saya datang tidak hanya dengan janji, tapi dengan solusi. Rakyat sudah berkorban, sekarang giliran pemerintah hadir penuh,” kata Paramitha.
Editor : Murni A