Penataan Kawasan Mangkunegaran Dimatangkan, Menteri PU Pastikan Sesuai Kaidah Cagar Budaya

Jumat, 12 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jatengvox.com – Pemerintah pusat mulai memperkuat langkah penataan kawasan Pura Mangkunegaran, Solo. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan bahwa setiap tahap rehabilitasi akan mengikuti prinsip pelestarian cagar budaya, agar bangunan bersejarah tetap lestari sekaligus aman untuk aktivitas publik.

Dalam pertemuan dengan KGPAA Mangkunagoro X (Gusti Bhre) di Gedung Kementerian PU, Jakarta, Kamis (11/12/2025), Dody menyampaikan bahwa proses teknis segera dikoordinasikan dengan Ditjen Cipta Karya.

“Untuk proses teknis akan dikoordinasikan dengan Ditjen Cipta Karya sambil menunggu rekomendasi dari pihak-pihak terkait,” ujarnya.

Dody menambahkan, penataan kawasan Mangkunegaran tidak bisa dilakukan oleh satu kementerian saja. Koordinasi lintas sektor, termasuk dengan Kementerian Kebudayaan, menjadi langkah penting agar seluruh keputusan tetap berada dalam koridor pelestarian.

Baca juga:  Kemenhaj Siapkan Pelatihan Intensif Petugas Haji 2026 untuk Tingkatkan Layanan Jamaah

“Setelah ini kita akan meminta rekomendasi dari Menteri Kebudayaan Pak Fadli Zon, karena ini menyangkut cagar budaya,” katanya.

Di sisi lain, Gusti Bhre menyoroti kondisi bangunan inti di komplek Mangkunegaran yang mengalami kerusakan struktural namun tidak tampak dari luar. Salah satu area yang menjadi fokus adalah kawasan Kavaleri—wilayah yang secara historis menjadi pusat komando Legiun Mangkunegaran.

“Ada bangunan yang secara tradisi paling sakral dan belum pernah dievaluasi secara struktural. Untuk kawasan Kavaleri, kami mengusulkan perbaikan bangunan di dalam karena itu merupakan jantungnya,” ujar Gusti Bhre.

Baca juga:  Mahasiswa KKN UIN Walisongo Dukung Pengembangan UMKM di Desa Cacaban Melalui Pemberian Banner Promosi

Kavaleri memiliki nilai sejarah tinggi. Pada masa kejayaannya, Legiun Mangkunegaran dikenal sebagai pasukan elite yang berafiliasi dengan tentara Prancis, menjadikannya kekuatan militer berpengaruh di Jawa pada era itu.

Direktur Pengembangan Kawasan Strategis Ditjen Cipta Karya, Rozali Indra Saputra, menjelaskan bahwa proses appraisal dan pemindahan material menjadi tantangan yang harus dipenuhi sesuai aturan pelestarian.

“Kendala terbesar adalah appraisal cagar budaya dan pemindahan material yang harus mengikuti aturan,” ungkapnya.

Secara teknis, tim ingin melakukan penanganan yang lebih komprehensif. Namun, persoalan ketersediaan material yang sesuai standar konservasi masih menjadi hambatan yang harus dibereskan.

Baca juga:  Mahasiswi KKN Moderasi Beragama UIN Walisongo Semarang Posko 06 Gelar Acara Perpisahan dengan Desa Sedayu

Bagi Gusti Bhre, penataan bukan sekadar membenahi fisik bangunan. Ada nilai-nilai tradisi, sakralitas, hingga dampak ekonomi yang turut dipertimbangkan.

“Pendopo Mangkunegaran itu destinasi wisata utama dan pusat kegiatan masyarakat Surakarta,” ujarnya.

Pelestarian kawasan bukan hanya memelihara sejarah, tetapi juga menjaga denyut budaya dan pariwisata yang selama ini menghidupi lingkungan sekitar istana.

Editor : Murni A

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel jatengvox.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Buku Sejarah Indonesia Versi Terbaru Akan Bisa Diakses Gratis Secara Digital
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Akibat Siklon Tropis Bakung, Sejumlah Wilayah Diminta Waspada
Pemutihan BPJS Kesehatan 2025 Segera Berlaku, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
MPR Dorong Evaluasi Total Mobil MBG Usai Insiden Tabrak Siswa di SDN Kalibaru
Puluhan Ribu Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatra, Kemendiktisaintek Siapkan Skema Bantuan Pendidikan
Mendagri Terbitkan SE Baru soal Penggunaan Bantuan dan Anggaran Daerah untuk Penanganan Bencana
Pesantren Diminta Perkuat Perlindungan Anak, Wagub Taj Yasin: Bullying Bisa Hancurkan Masa Depan Santr
Dompet Dhuafa dan Amgala Foundation Serahkan Program Budidaya Jamur Tiram di Desa Menguneng Batang

Berita Terkait

Senin, 15 Desember 2025 - 07:02 WIB

Buku Sejarah Indonesia Versi Terbaru Akan Bisa Diakses Gratis Secara Digital

Minggu, 14 Desember 2025 - 11:56 WIB

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Akibat Siklon Tropis Bakung, Sejumlah Wilayah Diminta Waspada

Minggu, 14 Desember 2025 - 06:19 WIB

Pemutihan BPJS Kesehatan 2025 Segera Berlaku, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Sabtu, 13 Desember 2025 - 16:13 WIB

MPR Dorong Evaluasi Total Mobil MBG Usai Insiden Tabrak Siswa di SDN Kalibaru

Sabtu, 13 Desember 2025 - 14:47 WIB

Puluhan Ribu Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatra, Kemendiktisaintek Siapkan Skema Bantuan Pendidikan

Berita Terbaru