Jatengvox.com – Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga warisan budaya bangsa, salah satunya melalui upaya pelestarian naskah Panji.
Kisah legendaris yang telah ditetapkan sebagai Memory of the World oleh UNESCO pada 31 Oktober 2017 itu, kini kembali diangkat dalam pameran dan diskusi bertajuk “Sastra dan Budaya Panji Sepanjang Masa” di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, pada Selasa, 4 November 2025.
Acara ini tidak sekadar menghadirkan artefak dan naskah lama, tetapi juga membuka ruang refleksi tentang bagaimana cerita Panji dapat tetap hidup di tengah masyarakat modern.
Kepala Subdirektorat Pelestarian Sejarah Kemenbud, Agus Hermanto, menyebutkan bahwa kisah Panji mengandung nilai-nilai luhur yang mencerminkan kebijaksanaan, kesetiaan, dan cinta terhadap tanah air.
Melalui diskusi ini, katanya, pemerintah berupaya meningkatkan kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya memahami akar budaya sendiri.
“Diskusi ini kami hadirkan untuk menumbuhkan kembali kesadaran kolektif tentang nilai-nilai dan kekayaan sejarah dalam kisah Panji. Sekaligus mendorong lahirnya kajian-kajian baru di bidang sastra dan budaya,” ujarnya.
Agus menjelaskan, kegiatan ini juga menitikberatkan pada metodologi penelitian naskah Panji, mulai dari struktur cerita hingga simbolisme yang terkandung di dalamnya.
Dengan memahami cara meneliti dan menafsirkan kisah Panji, diharapkan generasi muda dapat melihat relevansinya dalam kehidupan masa kini—baik dalam seni, pendidikan, maupun nilai moral masyarakat.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa forum semacam ini bukan hanya tempat berbagi gagasan, tetapi juga menjadi tolak ukur dalam pewarisan budaya.
“Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi langkah nyata untuk memastikan kisah Panji tetap hidup dan relevan lintas generasi,” tambahnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional RI, Sunaryanto, menyebut bahwa kisah Panji memiliki makna lebih dari sekadar legenda.
Ia adalah cermin peradaban bangsa, yang merekam kebijaksanaan dan cara berpikir masyarakat Nusantara di masa lalu.
“Melalui pameran dan diskusi ini, kami ingin meneguhkan kembali jati diri bangsa Indonesia. Kisah Panji adalah pengingat bahwa peradaban kita dibangun di atas nilai luhur, akal budi, dan rasa kemanusiaan,” ucapnya.
Editor : Murni A













