Jatengvox.com – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI resmi meluncurkan kebijakan baru bernama Tes Kemampuan Akademik (TKA) sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).
Kebijakan ini menandai perubahan besar dalam sistem evaluasi pendidikan di Indonesia, dengan pendekatan yang dinilai lebih adil, fleksibel, dan berorientasi pada peningkatan mutu pembelajaran.
Berbeda dari Ujian Nasional yang bersifat wajib dan menentukan kelulusan, TKA bersifat sukarela.
Artinya, siswa maupun sekolah dapat memilih untuk ikut serta sebagai bagian dari pemetaan capaian akademik, bukan sebagai tolok ukur kelulusan.
Menurut penjelasan resmi Kemendikdasmen, pelaksanaan TKA ditujukan untuk memetakan kemampuan akademik siswa serta membantu satuan pendidikan melakukan perbaikan dalam proses belajar-mengajar.
Dengan demikian, hasil TKA bukan untuk menilai individu semata, melainkan untuk memperkuat sistem pembelajaran secara menyeluruh.
Pendekatan baru ini diharapkan dapat mengurangi tekanan psikologis siswa, yang selama ini kerap muncul akibat sistem ujian akhir berskala nasional.
TKA hadir sebagai bentuk evaluasi yang lebih humanis dan objektif.
Minat terhadap pelaksanaan TKA perdana cukup tinggi. Hingga awal Oktober 2025, tercatat sekitar 3,5 juta siswa dari berbagai daerah telah mendaftarkan diri.
Pelaksanaan perdana TKA dijadwalkan berlangsung pada November 2025, khusus untuk jenjang SMA, SMK, dan sederajat.
Kemendikdasmen menetapkan bahwa TKA akan berlangsung dalam tiga gelombang, dengan setiap gelombang terdiri dari dua hari pelaksanaan berdasarkan pembagian mata pelajaran.
Jadwal TKA SMA/SMK/Sederajat
Berdasarkan Gelombang:
Gelombang I: 3–4 November 2025
Gelombang II: 5–6 November 2025
Gelombang III: 8–9 November 2025
Berdasarkan Mata Pelajaran:
Hari Pertama:
Bahasa Indonesia
Matematika
Bahasa Inggris
Hari Kedua:
Mata pelajaran pilihan I
Mata pelajaran pilihan II
Daftar mata pelajaran pilihan dalam TKA meliputi:
Matematika lanjutan, Bahasa Indonesia lanjutan, Bahasa Inggris lanjutan, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Sejarah, Antropologi, PPKn (Pendidikan Pancasila), serta berbagai bahasa asing seperti Arab, Jerman, Prancis, Jepang, Korea, dan Mandarin.
Selain itu, terdapat juga opsi Produk/Projek Kreatif dan Kewirausahaan bagi siswa SMK yang ingin menyesuaikan ujian dengan kompetensi kejuruan mereka.
Editor : Murni A