Jatengvox.com – Pemerintah Indonesia menegaskan pentingnya peran organisasi masyarakat (ormas) dalam menggerakkan kesadaran publik tentang bahaya penyakit Tuberkulosis (TBC).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menilai bahwa TBC bukan sekadar isu kesehatan, melainkan persoalan nasional yang perlu ditangani secara kolektif.
“Pengarusutamaan TBC itu penting, melalui kampanye, sosialisasi, dan edukasi. Masyarakat harus sadar bahwa ini masalah serius yang harus diselesaikan bersama,” kata Pratikno dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu (5/10/2025).
Ia menegaskan bahwa tantangan TBC bahkan bisa lebih berat dibanding pandemi Covid-19.
Sebab, penyebarannya yang senyap dan durasi pengobatan yang panjang membuat penyakit ini sering luput dari perhatian publik.
Sebelumnya, Pratikno melakukan kunjungan ke RS Muhammadiyah Siti Khodijah Cabang Sepanjang, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Dalam dialog bersama para pegiat pengentasan TBC, ia menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah dan komunitas lokal.
“Seluruh pihak dari pemerintah pusat dan daerah, lembaga pendidikan, organisasi keagamaan, hingga komunitas masyarakat, harus ikut berperan. Harapannya pengetahuan tentang TBC bisa tersampaikan dari tingkat atas hingga ke masyarakat bawah,” ujarnya.
Menurutnya, ormas memiliki jangkauan yang luas dan kedekatan sosial yang kuat, sehingga berpotensi menjadi penggerak utama dalam membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap bahaya TBC.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga menegaskan komitmen pemerintah dalam mempercepat penanganan TBC di Indonesia.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO), jumlah penderita TBC di Indonesia mencapai sekitar 1,09 juta orang per tahun.
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, menyebut bahwa pemerintah menargetkan 90 persen kasus TBC dapat terdeteksi dan diobati secara menyeluruh pada tahun 2025.
“Yang paling penting adalah melakukan notifikasi. Jadi, seluruh 1,09 juta orang itu harus dicek sebelum diobati. Target kita 90 persen bisa dicek secara total, dan setelah dicek langsung diobati,” ujar Dante saat menghadiri peluncuran Aplikasi Upskill TB di Jakarta, Kamis (2/10/2025).
Ia menambahkan, progres pengobatan TBC sejauh ini menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. “Target enrollment juga 90 persen, dan capaian kesembuhan sudah mencapai angka tersebut,” jelasnya.
Editor : Murni A