Jatengvox.com – Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025 siap digelar serentak di seluruh Indonesia pada 3–9 November 2025.
Ujian berbasis digital ini menjadi salah satu langkah besar pemerintah dalam memetakan kemampuan akademik siswa jenjang SMA/MA dan SMK/MAK, sekaligus memperkuat sistem penilaian berbasis teknologi di dunia pendidikan.
Sejumlah pemerintah daerah memastikan kesiapan penuh dalam menyambut ujian nasional versi baru ini. Mulai dari infrastruktur, jaringan internet, hingga kesiapan mental para siswa menjadi fokus utama agar pelaksanaan berjalan lancar.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Thomas Americo, menyampaikan bahwa seluruh sekolah di wilayahnya telah siap sepenuhnya mengikuti TKA.
Ia memastikan simulasi telah berjalan lancar tanpa kendala berarti di semua kabupaten dan kota.
“Kita sudah simulasi semua, baik SMA maupun SMK. Hasilnya lancar tanpa masalah,” ujar Thomas, Jumat (31/10/2025).
Menurutnya, pelaksanaan TKA bukan sekadar ujian, tetapi juga tolok ukur kemampuan awal siswa sebelum program peningkatan pembelajaran dilakukan.
Pihaknya turut memberikan perhatian khusus pada sekolah di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) agar tetap bisa berpartisipasi tanpa hambatan teknis.
“Sekolah di wilayah 3T juga berjalan baik dengan dukungan penyedia layanan internet. Gubernur memantau langsung agar jaringan aman dan lancar. Sekolah dengan jaringan belum stabil sudah disiapkan mitigasi khusus,” tambahnya.
Dari wilayah timur Indonesia, dukungan juga datang dari Kabupaten Biak Numfor, Papua. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, Kamaruddin, menilai pelaksanaan TKA sebagai momentum penting untuk memetakan kemampuan akademik siswa Papua secara objektif.
“TKA itu penting, karena hasilnya bisa digunakan untuk pendaftaran ke perguruan tinggi negeri maupun akademi kedinasan,” jelasnya dalam Webinar Gerakan Membangun Papua.
Ia menekankan pentingnya menjaga integritas dan kejujuran peserta selama ujian berlangsung. TKA 2025 akan mencakup tiga mata pelajaran utama—Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris—serta bidang minat tambahan sesuai jurusan yang diambil siswa.
“Biak siap melaksanakan TKA, dan kami mengingatkan sekolah agar tidak ada praktik sedekah nilai. Hasil TKA harus mencerminkan kemampuan asli peserta,” tegas Kamaruddin.
Menurutnya, hasil yang valid akan menjadi data berharga dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di daerah, sekaligus mendorong kepercayaan terhadap hasil asesmen nasional.
Sementara itu, di Provinsi Jawa Timur, sebanyak 390.186 siswa dari 4.323 sekolah siap mengikuti TKA secara serentak.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, mengimbau agar para siswa benar-benar mempersiapkan diri dengan matang.
“Hasil TKA akan digunakan sebagai validator nilai rapor SNBP. Jadi persiapkan diri dengan baik,” ujar Aries.
Ia menilai, TKA dapat meningkatkan objektivitas penilaian sekolah dan memperkuat sistem asesmen berbasis capaian akademik.
Pemerintah provinsi juga berkoordinasi dengan PLN untuk memastikan pasokan listrik aman selama ujian berlangsung.
“PLN sudah menyiapkan UPS dan genset cadangan agar ujian berjalan tanpa gangguan,” tambahnya.
Secara nasional, lebih dari 3,5 juta siswa akan mengikuti TKA 2025, menjadikannya salah satu ujian digital terbesar dalam sejarah pendidikan Indonesia.
Pelaksanaan serentak ini menjadi bukti bahwa sistem pendidikan nasional mulai beradaptasi dengan era digital dan transparansi penilaian.
Editor : Murni A













