Jatengvox.com – Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, meninjau langsung kegiatan Penentuan Akhir (Pantukhir) Komponen Cadangan (Komcad) Kementerian Transmigrasi 2025 di Pusat Pendidikan Keuangan (Pusdikku) TNI AD, Bandung, Jawa Barat, Jumat (3/10/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian penting dari upaya Kementerian Transmigrasi dalam membentuk generasi muda tangguh yang siap berkontribusi pada ketahanan nasional, tanpa meninggalkan semangat pembangunan manusia yang menjadi inti dari transmigrasi modern.
Dalam peninjauan tersebut, Menteri Iftitah menegaskan bahwa proses seleksi peserta Komcad dilakukan secara ketat. “Seleksinya cukup ketat, ada empat tahap utama: kesehatan, psikologi, mental dan ideologi, serta kesegaran jasmani,” ujarnya.
Tahapan tersebut dirancang agar peserta yang lolos benar-benar memiliki kesiapan fisik, mental, dan semangat kebangsaan yang kuat. Selain itu, tes kesehatan jiwa juga menjadi bagian penting mengingat peserta nantinya akan menjalani latihan menembak dan latihan militer dasar.
Menteri Iftitah menambahkan, pelatihan Komcad Kementrans akan berlangsung selama kurang lebih dua bulan dengan fokus pada matra darat.
“Mereka akan belajar navigasi darat seperti menggunakan kompas, mengesan jejak, survival, hingga menembak dengan senapan laras panjang buatan Pindad sekitar 250 butir,” jelasnya.
Program Komcad Kementrans merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Transmigrasi dan Kementerian Pertahanan, dengan pelaksanaan pelatihan di bawah pengawasan TNI AD.
Kasubdit Rendia Komcad Dit Sumdahan Pothan Kemhan, Kolonel Kav Ferry Firmansyah, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Kementrans.
“Komcad Kementrans ini adalah angkatan pertama yang dilatih oleh TNI AD. Penilaian peserta mencakup tiga aspek: intelektual, jasmani, dan kepribadian,” ungkapnya.
Peserta Komcad berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Papua Selatan, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, hingga Aceh.
Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat rasa kebangsaan lintas daerah melalui program yang inklusif dan merata.
Menteri Iftitah menegaskan bahwa Komcad bukan bentuk militerisasi masyarakat sipil. Program ini merupakan implementasi dari amanat UUD 1945 Pasal 30 tentang bela negara.
“Komcad menjadi wujud nyata bahwa transmigrasi tidak lagi sekadar memindahkan penduduk, tapi membangun manusia yang tangguh dan berdaya,” ujarnya.
Menariknya, lebih dari 93 persen peserta seleksi berasal dari komunitas transmigran lokal.
Fakta ini memperlihatkan bahwa semangat bela negara juga tumbuh di daerah-daerah transmigrasi, memperkuat ketahanan sosial tanpa menimbulkan gesekan budaya.
Melalui program Komcad, Kementerian Transmigrasi berupaya menggeser paradigma lama transmigrasi yang identik dengan pemindahan penduduk. Kini, fokusnya diarahkan pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang siap menghadapi tantangan zaman.
Peserta Komcad lulusan SMP akan ditempatkan sebagai Tamtama, lulusan SMA sebagai Bintara, dan lulusan Sarjana sebagai Perwira — sebuah sistem yang tidak hanya memberi pelatihan, tetapi juga membuka peluang jenjang karier berbasis kemampuan dan pendidikan.