Jatengvox.com – Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 20 Hadiri Tradisi Iriban di Mata Air Kali Siplodongan Lerep Ungaran – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Kelompok 20 turut serta dalam kegiatan budaya Iriban yang digelar masyarakat di Sungai Siplodongan, Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, pada Minggu, 31 Agustus 2025.
Tradisi ini menjadi bagian penting dari kearifan lokal masyarakat Lerep yang hingga kini masih dilestarikan sebagai wujud syukur atas limpahan air serta menjaga kebersamaan antarwarga.
Iriban merupakan tradisi turun-temurun yang dilakukan warga sekitar sumber air atau sungai dengan cara bersama-sama membersihkan saluran irigasi.
Selain sebagai bentuk gotong royong menjaga kelestarian alam, kegiatan ini juga sarat dengan nilai budaya dan kebersamaan.
Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 20 ikut terjun langsung membersihkan lingkungan sungai, hingga membantu menata bebatuan agar aliran air tetap lancar.
Koordinator KKN Kelompok 20, Hartanto Apriandi, mengungkapkan bahwa keterlibatan mereka dalam tradisi ini memberikan pengalaman berharga.
“Kami merasa bangga bisa ikut serta dalam tradisi Iriban ini. Selain menjaga kelestarian sungai, kami juga belajar bagaimana warga Lerep menjaga tradisi leluhur yang penuh makna kebersamaan,” ujarnya.
Kegiatan Iriban di Mata Air Kali Siplodongan dimulai sejak pagi hari. Warga, perangkat desa, karang taruna dan mahasiswa KKN bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar mata air.
Suasana hangat tercipta ketika semua peserta tanpa membedakan usia bekerja bersama demi tujuan yang sama.
Setelah kegiatan bersih-bersih, acara dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh masyarakat sebagai bentuk rasa syukur atas keberkahan air.
Ketua Dusun Lerep, menyampaikan bahwa tradisi Iriban sudah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari identitas Desa Lerep.
“Iriban bukan hanya membersihkan sungai, tetapi juga sarana mempererat silaturahmi. Dengan adanya mahasiswa yang ikut serta, kami merasa senang karena generasi muda ikut mengenal tradisi ini,” ungkapnya.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Ramadhan Renaldy, M.Kom., menilai kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena mereka tidak hanya belajar dari sisi akademik, tetapi juga mengenal langsung budaya masyarakat.
“Keterlibatan mahasiswa dalam Iriban menunjukkan bahwa pengabdian tidak hanya sebatas program kerja, melainkan juga ikut menjaga dan melestarikan budaya lokal yang ada di desa,” jelasnya.
Selain ikut membersihkan lingkungan sekitaran sungai, mahasiswa KKN juga mendokumentasikan kegiatan ini untuk dijadikan materi publikasi, agar generasi muda semakin mengenal pentingnya menjaga kearifan lokal.
Mereka berharap dokumentasi tersebut dapat memberi inspirasi bagi masyarakat luas untuk ikut melestarikan budaya serupa di daerah masing-masing.
Acara kemudian ditutup dengan makan bersama sederhana di tepi sungai menggunakan hasil bumi lokal.
Mahasiswa dan warga duduk lesehan sambil menikmati hidangan, menandakan eratnya hubungan yang terjalin selama kegiatan berlangsung.
Melalui keikutsertaan dalam tradisi Iriban ini, mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 20 tidak hanya berkontribusi menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga ikut melestarikan budaya leluhur masyarakat Desa Lerep.
Dengan semangat kebersamaan, mereka berharap kegiatan ini terus dijaga sebagai warisan budaya sekaligus sarana memperkuat persatuan antarwarga.
Editor : Murni A