Jatengvox.com – Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Posko 14 yang bertempat di Desa Boja turut berperan aktif dalam pelaksanaan Posyandu sebagai fasilitas pelayanan kesehatan terpadu bagi balita dan lansia di Dusun Klesem pada 3 November 2025.
Keterlibatan mahasiswa ini menjadi bagian dari upaya memperkuat penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar di tingkat pedesaan, yang rutin dilaksanakan oleh para kader sebagai wujud kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.
Kehadiran Posyandu Klesem, yang bersinergi dengan mahasiswa KKN, menunjukkan bahwa fasilitas kesehatan berbasis komunitas memiliki peran strategis dalam mendukung sistem kesehatan desa.
Pada kegiatan kali ini, fokus pelayanan diarahkan pada tiga kelompok sasaran. Untuk balita, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang turut serta aktif mendampingi kader dan terlibat dalam proses teknis di meja Posyandu.
Mahasiswa membantu penimbangan, pengukuran lingkar kepala dan lengan, serta pencatatan data tumbuh kembang balita ke dalam buku pemantauan.
Keterlibatan aktif ini bertujuan untuk mempercepat alur pelayanan dan memastikan setiap balita terlayani dengan optimal.
Pemeriksaan tersebut merupakan indikator penting dalam memantau status gizi serta mendeteksi adanya potensi gangguan pertumbuhan atau stunting, yang hasilnya kemudian digunakan sebagai dasar bagi tenaga kesehatan untuk memberikan arahan kepada orang tua mengenai pola asuh dan pemenuhan gizi yang sesuai.
Selain balita, Posyandu Klesem juga menyediakan layanan penting untuk Ibu Hamil sebagai bagian dari pelayanan terpadu (Posyandu plus).
Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang turut membantu dalam proses pelayanan bagi ibu hamil, khususnya dalam memastikan pencatatan status kehamilan, pengukuran tekanan darah, lingkar lengan atas (LiLA), dan membantu distribusi tablet tambah darah (TTD) yang disediakan oleh bidan.
Layanan ini krusial untuk memantau kesehatan ibu dan janin, sekaligus mencegah risiko anemia dan komplikasi kehamilan.
Pelayanan kesehatan juga diberikan perhatian khusus kepada kelompok lansia.
Mahasiswa KKN turut serta membantu kelancaran alur pelayanan lansia, mulai dari proses registrasi, pengukuran tekanan darah awal, hingga membantu memfasilitasi konsultasi antara bidan dengan peserta Posyandu.

Layanan ini penting untuk memantau kondisi kesehatan lansia, terutama terkait penyakit degeneratif.
Di samping bantuan teknis, Posyandu juga berfungsi sebagai wadah edukasi.
Para kader, tenaga kesehatan, dan Mahasiswa KKN secara kolaboratif menyampaikan informasi mengenai pentingnya gizi seimbang—termasuk untuk ibu hamil, kebersihan lingkungan, dan deteksi dini penyakit.
Edukasi yang diselenggarakan secara interaktif ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemandirian warga mengenai perilaku hidup sehat.
Kegiatan Posyandu tanggal 3 November 2025 menunjukkan bahwa sinergi antara program pengabdian KKN dan kegiatan rutin desa mampu menguatkan model pelayanan kesehatan yang berpusat pada masyarakat (community-based health services).
Partisipasi aktif Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang menjadi pilar penting yang memperkuat sistem kesehatan desa.
Posyandu Klesem kini menjadi simbol kemandirian desa yang didukung oleh semangat pengabdian perguruan tinggi dalam mengupayakan kesehatan warganya secara berkelanjutan.
Penulis : Feti Lutfiyah
Editor : Murni A













