Jatengvox.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Angkatan 85 UIN Walisongo Semarang Posko 04 bersama Ibu-ibu PKK Dusun Krajan, Desa Kedungsari, sukses menggelar program utama penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) pada Minggu, 2 November 2025.
Mengusung semangat kolaborasi dan pelestarian kearifan lokal, kegiatan ini berhasil menyulap lahan di sekitar Balai RT 01 Dusun Krajan menjadi kebun “apotek hidup” yang produktif dan kaya manfaat.
Puluhan Ibu-ibu PKK terlibat aktif dalam setiap proses, mulai dari sesi edukasi hingga penanaman.
Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB diawali dengan sosialisasi dan pemaparan materi singkat oleh mahasiswa KKN.
Para peserta diperkenalkan kembali dengan ragam manfaat tanaman obat serta pentingnya memiliki “apotek hidup” di lingkungan rumah.
Usai sesi pemaparan, semangat gotong royong langsung terasa. Mahasiswa dan Ibu-ibu PKK bahu-membahu membersihkan lingkungan, menggemburkan tanah, dan menanam bibit.

Uniknya, mereka juga memanfaatkan bambu yang tersedia di sekitar lokasi. Sebagian bambu dipotong dan dianyam menjadi media rambat bagi tanaman seperti sirih dan binahong, sementara sebagian lainnya dijadikan penanda nama di setiap tanaman.
Sebanyak 10 jenis tanaman obat unggulan berhasil ditanam. Mulai dari bumbu dapur esensial seperti kunyit, jahe, lengkuas, dan temulawak, hingga herbal kaya khasiat seperti mint, kencur, sirih merah, sirih putih, binahong, dan koro pelik (murraya koenigii).
Gilang Soumena, Koordinator KKN Posko 04 Kedungsari, menyampaikan apresiasinya atas antusiasme warga.
“Kami sangat terkesan dengan semangat Ibu-ibu PKK Dusun Krajan. Program TOGA ini bukan sekadar menanam, tapi juga upaya menghidupkan kembali tradisi herbal kita. Harapannya, warga bisa merasakan manfaatnya langsung tanpa harus jauh-jauh mencari bahan obat atau bumbu dapur,” ujarnya.
Apresiasi juga datang dari Ibu Tesa, perwakilan Ibu-ibu PKK. Ia mengaku sangat terbantu dengan inisiatif mahasiswa KKN.

“Program ini sangat tepat sasaran. Anak-anak KKN tidak hanya datang membawa bibit, tapi benar-benar mendampingi kami sejak awal. Lahan Balai RT kami yang tadinya biasa saja, kini jadi lebih hijau, asri, dan pastinya bermanfaat. Insya Allah akan kami rawat bersama-sama,” ungkapnya.
Program ini menegaskan pentingnya melestarikan pengetahuan lokal terkait pengobatan herbal yang diwariskan turun-temurun.
Dengan adanya kebun TOGA percontohan di Balai RT 01, tradisi tersebut kini hadir kembali dalam wujud yang lebih modern dan berkelanjutan.
Editor : Murni A













