Jatengvox.com – Mahasiswa KKN Reguler 85 Posko 22 UIN Walisongo Semarang turut ambil bagian dalam proses belajar mengajar di sejumlah TPQ yang berada di Dusun Mluro, Ngabean, dan Kliwonan.
Kehadiran mereka menjadi energi baru bagi pembelajaran keagamaan yang selama ini dijaga oleh para ustadz dan ustadzah sebagai pondasi moral bagi generasi muda di desa.
Salah satu TPQ yang aktif didampingi adalah TPQ Kliwonan. Suasana kegiatan selalu dimulai dengan pembacaan doa bersama yang dipimpin oleh Ibu Isti selaku pengajar.
Setelah berdoa, para santri melanjutkan pembelajaran dengan membaca nadzam dan tajwid, yang berganti setiap harinya agar proses belajar tetap menyenangkan dan tidak monoton.
Setelah itu, santri menulis rangkuman pelajaran pada hari tersebut sebelum memasuki sesi mengaji. Menjelang waktu menutup kegiatan, para santri diminta membaca kembali tulisan di papan tulis sebagai bentuk evaluasi belajar harian, kemudian ditutup dengan doa bersama.
Pendampingan mahasiswa KKN selama berada di TPQ tidak hanya berlangsung di kelas, tetapi juga berlanjut hingga kegiatan tambahan mengaji di rumah beberapa santri setelah Magrib.
Hal ini menjadi pengalaman baru yang jarang dilakukan oleh program KKN sebelumnya, sehingga memberikan nilai tambah yang dirasakan langsung oleh para pendidik dan wali santri.
Pada acara perpisahan, Ibu Isti menyampaikan ucapan terima kasih sekaligus kesan mendalam atas kontribusi mahasiswa selama pendampingan.
Ia mengatakan, “Saya sangat berterima kasih kepada mas dan mbak KKN. Menurut saya, KKN dari UIN kali ini sangat baik. Kehadiran mahasiswa benar-benar membantu, baik di TPQ maupun di rumah setelah Magrib. Biasanya KKN hanya mengajar di TPQ, tetapi kali ini terasa lebih menyeluruh dan berdampak. Saya sangat bersyukur. Semoga mas dan mbak dimudahkan kuliahnya, diberikan kelancaran, dan menjadi pribadi yang semakin bermanfaat.”
Kesan tersebut menggambarkan bagaimana kehadiran mahasiswa KKN Posko 22 bukan hanya sekadar menjalankan program, tetapi juga menjadi bagian dari proses tumbuhnya semangat belajar para santri.
Di akhir kegiatan, para ustadz dan ustadzah memberikan apresiasi sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mahasiswa selama satu bulan pengabdian.
Masyarakat berharap pengalaman baik ini dapat menguatkan pendidikan keagamaan di Desa Ngabean dan menjadi contoh pengabdian penuh manfaat di masa mendatang.
Kegiatan mendampingi TPQ ini bukan hanya menjadi ruang belajar bagi para santri, tetapi juga memberikan pelajaran berharga bagi mahasiswa tentang pengabdian, ketulusan berbagi ilmu, serta arti hadir untuk memberi perubahan yang nyata di tengah masyarakat.
Editor : Murni A













