Program BKK Jateng Demi Kesejahteraan Petani: Modal Murah, Asuransi, hingga Jaminan Off Taker

Kamis, 28 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jatengvox.com – Kesejahteraan petani kembali menjadi perhatian serius di Jawa Tengah. PT BPR BKK Jateng menegaskan komitmennya untuk hadir di tengah petani, bukan hanya dengan menyediakan modal, tetapi juga memastikan hasil panen memiliki pembeli tetap.

Langkah ini mendapat sambutan hangat dari Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, yang menilai program tersebut mampu memperkuat ketahanan pangan daerah.

Sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dimiliki Provinsi Jawa Tengah bersama kabupaten/kota, BKK Jateng tidak sekadar menyalurkan kredit biasa.

Mereka membangun sebuah ekosistem yang menyatukan petani, koperasi, pemerintah, hingga perusahaan off taker. Dengan sistem ini, petani tak lagi gamang ketika panen tiba.

Baca juga:  Pemprov Jateng dan ChildFund Kolaborasi Wujudkan Lingkungan Ramah Anak dan Dorong Minat Remaja di Sektor Pertanian

“Poin pentingnya adalah bagaimana kita meningkatkan harkat martabat petani, tingkat pendapatan petani, akses petani terhadap kebutuhan pupuk dan sebagainya,” kata Direktur PT BPR BKK Jateng, Koesnanto, dalam audiensi bersama Gubernur Jateng, Rabu (27/8/2025).

Upaya tersebut sudah lebih dulu diuji coba di Kota Magelang. Di sana, sekitar 2.000 petani cabai mendapatkan pendampingan intensif.

Lahan garapan rata-rata seluas 2.000 meter persegi per petani kini tidak lagi berjalan sendiri, melainkan ditopang oleh modal sebesar Rp16,8 juta sampai Rp17 juta dengan bunga hanya 0,65% per bulan.

Baca juga:  Pelayanan Publik Jawa Tengah Tetap Normal Meski Aksi Demo Merebak, Sekda hingga Gubernur Luthfi Tegaskan Tidak Ada Gangguan

Menariknya, pembayaran kredit ini dilakukan setelah panen dan sudah mencakup perlindungan asuransi.

Ekosistem yang terbentuk di Magelang disebut Koesnanto melibatkan berbagai pihak.

“Tentunya ekosistem yang dibentuk di Magelang ini melibatkan koperasi petani, BKK Jateng, dinas terkait, dan asuransinya. Kita carikan off taker juga, sehingga hasil pertaniannya bisa terserap. Ekosistem yang kita bentuk ini akan lebih bisa menguntungkan petani,” jelasnya.

Model ini tidak berhenti di Magelang. BKK Jateng telah menyiapkan perluasan ke daerah lain seperti Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, dan kawasan sekitarnya.

Fokus awal tetap pada komoditas cabai, mengingat kebutuhan masyarakat Jawa Tengah terhadap cabai cukup tinggi dan sering menjadi penyebab fluktuasi harga di pasar.

Baca juga:  Kemenkum Jateng Genjot Pembentukan Pos Bantuan Hukum di Desa, Monitoring Dimulai dari Kabupaten Semarang

“Gubernur mengarahkan agar BKK Jateng konsentrasi pada cabai dan produk lainnya. Kami ingin cabai ini benar-benar bisa dinikmati oleh masyarakat Jawa Tengah, sehingga kebutuhan cabai bisa aman, harganya stabil, dan kesejahteraan petani meningkat,” tambah Koesnanto.

Gubernur Ahmad Luthfi yang hadir dalam kesempatan tersebut menyambut baik langkah ini.

Ia berharap program yang telah dimulai BKK Jateng bisa ditiru oleh daerah lain sehingga Jawa Tengah benar-benar mampu menuju swasembada pangan.

“Ekosistem yang dibuat BKK Jateng merupakan inisiatif yang bagus,” ujarnya singkat.

Editor : Hendra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel jatengvox.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Sujarwanto Nahkodai KONI Jateng 2025–2029, Gubernur Luthfi Tegaskan Atlet Harus Tetap di Daerah
Jawa Tengah Terus Perkuat Keterbukaan Informasi, Mayoritas Daerah Sudah Masuk Kategori Informatif
Dekranasda Perkuat Kapasitas UMKM Jateng Lewat Pelatihan Digital Marketing
Pemerintah Jateng Mantapkan Dukungan untuk Koperasi Desa Merah Putih
Ekspor Jateng Januari–Oktober 2025 Tumbuh 9,18 Persen, Amerika Serikat Masih Jadi Pasar Utama
Pemprov Jateng Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Sumatera, Fokus pada Penanganan Cepat dan Kebutuhan Mendesak
Ribuan Petani Berkumpul di Gebyar Tani Merdeka 2025 Semarang
Pemprov Jateng Raih Penghargaan Kualitas Data Keluarga, Jadi Rujukan Kebijakan Sosial

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 06:37 WIB

Jawa Tengah Terus Perkuat Keterbukaan Informasi, Mayoritas Daerah Sudah Masuk Kategori Informatif

Kamis, 4 Desember 2025 - 07:46 WIB

Dekranasda Perkuat Kapasitas UMKM Jateng Lewat Pelatihan Digital Marketing

Rabu, 3 Desember 2025 - 06:51 WIB

Pemerintah Jateng Mantapkan Dukungan untuk Koperasi Desa Merah Putih

Selasa, 2 Desember 2025 - 11:15 WIB

Ekspor Jateng Januari–Oktober 2025 Tumbuh 9,18 Persen, Amerika Serikat Masih Jadi Pasar Utama

Selasa, 2 Desember 2025 - 05:24 WIB

Pemprov Jateng Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Sumatera, Fokus pada Penanganan Cepat dan Kebutuhan Mendesak

Berita Terbaru