Jatengvox.com – Pada awal September 2025, kegiatan Posyandu di Desa Gondoriyo, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, kembali dilaksanakan di beberapa dusun, yakni Dusun Kambangan, Sidoarjo, Krajan, Setro, dan Jimbaran.
Kegiatan ini menjadi salah satu agenda rutin yang selalu ditunggu masyarakat, khususnya para ibu dan balita, sebagai upaya menjaga kesehatan dan tumbuh kembang anak.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini tidak hanya melibatkan Bidan Desa dan Kader Posyandu, tetapi juga mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) yang sedang mengabdi di Desa Gondoriyo.
Sejak pagi, para orang tua tampak bersemangat membawa anak-anak mereka ke lokasi posyandu.
Mahasiswa KKN UPGRIS turut hadir membantu Bidan dan Kader Posyandu dalam berbagai kegiatan pelayanan kesehatan, mulai dari menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, mengukur lingkar lengan, hingga lingkar kepala anak-anak.
Selain itu, mahasiswa juga membantu dalam proses pembagian Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang berisi makanan sehat untuk menunjang gizi balita, serta pembagian obat cacing guna menjaga kesehatan anak-anak dari dalam.
Bidan Desa bersama Kader Posyandu menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas keterlibatan mahasiswa KKN UPGRIS.
Menurut mereka, kehadiran mahasiswa sangat membantu memperlancar jalannya kegiatan.
“Kami merasa sangat terbantu dengan partisipasi teman-teman KKN. Mereka cepat tanggap, aktif membantu, dan membuat suasana posyandu lebih hidup. Dengan adanya tambahan tenaga, pelayanan bisa lebih cepat dan tertib, sehingga orang tua dan anak-anak juga lebih nyaman,” ujar salah satu kader posyandu.
Bagi mahasiswa KKN UPGRIS, kegiatan ini menjadi pengalaman berharga sekaligus bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat.
Mereka tidak hanya terjun membantu secara teknis, tetapi juga belajar memahami peran penting posyandu sebagai ujung tombak layanan kesehatan dasar di desa.
Posyandu bukan sekadar tempat memantau berat badan dan tinggi badan balita, melainkan juga sarana edukasi kesehatan, gizi, dan pola asuh anak.
Koordinasi antara Bidan, Kader Posyandu, dan mahasiswa KKN juga menunjukkan wujud sinergi yang baik antara tenaga kesehatan dan akademisi dengan masyarakat.
Hal ini selaras dengan tujuan KKN Tematik UPGRIS Mengabdi yang tidak hanya menyalurkan ilmu pengetahuan, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, khususnya bagi anak-anak sejak dini.
Dengan adanya kegiatan bersama ini, diharapkan masyarakat Desa Gondoriyo semakin peduli terhadap kesehatan keluarga, sementara mahasiswa KKN memperoleh pengalaman langsung yang bermanfaat untuk masa depan mereka sebagai calon pendidik maupun tenaga profesional.
Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa menjaga kesehatan anak-anak adalah tanggung jawab bersama yang membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak.
Editor : Murni A