Jatengvox.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan jumlah kunjungan wisatawan hingga akhir tahun 2025 mencapai 60 juta orang.
Angka tersebut bukan tanpa dasar. Hingga semester pertama tahun ini saja, kunjungan wisata ke berbagai destinasi di Jateng sudah menembus 25 juta wisatawan.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Masrofi, menyampaikan optimisme bahwa target itu realistis untuk dicapai.
Menurutnya, berbagai strategi promosi sudah dijalankan secara intensif melalui beragam kanal, baik daring maupun luring.
“Kami gencarkan sosialisasi lewat media dan agen-agen travel agar wisata Jawa Tengah makin dikenal luas.
Promosi itu kunci, karena tanpa promosi, tempat wisata bagus pun sulit berkembang,” ujar Masrofi saat ditemui di kantornya, belum lama ini.
Disporapar Jateng kini tidak hanya mengandalkan promosi konvensional. Kolaborasi dengan media massa, media online, hingga agen perjalanan wisata dilakukan secara berkelanjutan.
Strategi ini diyakini efektif memperluas jangkauan informasi sekaligus menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.
Selain promosi, berbagai event daerah juga digelar untuk meningkatkan kunjungan wisata. Dari festival budaya hingga sport tourism, kegiatan semacam ini menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman berbeda di Jawa Tengah.
“Promosi dan event berjalan beriringan. Kalau wisatawan punya alasan untuk datang, sektor lain seperti kuliner, penginapan, dan UMKM juga ikut hidup,” tambah Masrofi.
Menariknya, geliat wisata di Jawa Tengah tetap stabil meski kondisi ekonomi nasional sempat menantang.
Kebijakan efisiensi anggaran pemerintah, menurut Masrofi, tidak banyak memengaruhi minat masyarakat untuk berlibur.
“Dari Januari lalu, meski ada efisiensi, ternyata tidak berdampak besar terhadap kunjungan wisatawan.
Tempat-tempat wisata tetap ramai, apalagi saat liburan sekolah kemarin peningkatannya cukup signifikan,” jelasnya.
Hal ini menjadi sinyal positif bagi sektor pariwisata Jateng yang terus tumbuh dan beradaptasi.
Banyak destinasi lokal kini dikelola dengan lebih profesional, menghadirkan fasilitas yang nyaman dan layanan yang ramah wisatawan.
Disporapar Jateng juga aktif mendorong para pengelola destinasi untuk terus berinovasi dan menjaga kualitas layanan.
Menurut Masrofi, promosi hanya akan efektif jika dibarengi dengan pengalaman positif yang dirasakan pengunjung.
“Promosi penting, tapi yang tak kalah penting adalah menjaga kualitas destinasi. Kalau promosi jalan dan tempatnya nyaman, wisatawan pasti datang,” tegasnya.