Dari Doa untuk Leluhur hingga Sedekah Bumi: Nyadran Jadi Identitas Budaya Dusun Dompon

Minggu, 27 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jatengvox.com – Warga Dusun Dompon, Desa Purworejo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, kembali melaksanakan tradisi “Nyadran” pada Kamis, 25 Juli 2025.

Tradisi ini merupakan warisan leluhur yang rutin dilaksanakan tiga kali dalam setahun, yaitu pada bulan Suro, Mulud, dan Ruwah berdasarkan penanggalan Jawa.

Berbeda dengan wilayah lain yang umumnya hanya menggelar Nyadran sekali dalam setahun pada bulan Ruwah atau Sya’ban, warga Dusun Dompon menjadikan tradisi ini sebagai agenda penting untuk memperkuat silaturahmi dan memperkokoh nilai-nilai gotong royong.

“Nyadran adalah kegiatan warga dusun kami untuk mendoakan para leluhur yang telah mendahului kami, sehingga leluhur kami diterima di sisi Tuhan sesuai amal kebaikan yang telah diberikan kepada anak-anak mereka yang masih ada di Dusun Dompon,” ungkap Kepala Dusun Dompon, Bapak Mujono.

Baca juga:  Formasi PPPK 2024 Masih Menyisakan Kekosongan Ribuan Kursi, BKN Ingatkan Instansi Segera Tuntaskan Proses Pengangkatan ASN

Selain mendoakan leluhur, Nyadran juga dimaknai sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan dan sarana menjaga keharmonisan antarwarga.

Tradisi Nyadran di Dusun Dompon diawali dengan kegiatan kerja bakti membersihkan makam leluhur sehari sebelum acara.

Pembersihan makam ini rutin dilaksanakan setiap Jumat Pon menurut hitungan Jawa, dengan tujuan menjaga kebersihan dan kenyamanan area makam “Tegal Arum Tono Layu,” tempat dilaksanakannya acara inti.

Pagi harinya, tepat pukul 06.00 WIB, seluruh warga berkumpul di halaman makam membawa ambeng, tumpeng, jajanan tradisional, dan hasil bumi pertanian.

Baca juga:  Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 86 Mengikuti Merti Dusun Kemiri: Tradisi Penuh Makna untuk Syukur dan Kebersamaan antar Masyarakat

Mayoritas warga Dusun Dompon yang berprofesi sebagai petani menjadikan hasil bumi tersebut simbol rasa syukur sekaligus bentuk sedekah bumi untuk keselamatan bersama.

Acara inti Nyadran dibuka dengan sambutan para perangkat desa dan dilanjutkan doa bersama yang dipimpin tokoh agama setempat.

Dalam sambutannya, Kepala Dusun Dompon, Bapak Mujono, menegaskan pentingnya pelestarian tradisi ini.

“Tradisi ini adalah warisan berharga yang harus dijaga, karena mengajarkan kebersamaan dan nilai syukur kepada generasi muda,” ujarnya.

Selain sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, Nyadran juga berfungsi sebagai sarana mediasi informasi antarwarga.

Baca juga:  Mahasiswa KKN UIN Walisongo Dukung Layanan Speling di Masyarakat Dusun Jurang Belik

Dalam suasana yang penuh kebersamaan, warga dapat berbagi kabar, menjalin silaturahmi, dan memperkuat rasa persaudaraan.

Tak hanya warga yang tinggal di Dusun Dompon, banyak pula perantau yang pulang kampung demi mengikuti tradisi ini, sehingga suasana Nyadran semakin semarak dan hangat.

Sejarah panjang yang melatarbelakangi tradisi Nyadran ini menjadikannya bagian tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat Dusun Dompon.

Bagi warga, Nyadran bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga simbol nilai gotong royong, rasa syukur, serta penghormatan terhadap leluhur.

Harapannya, tradisi ini terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang, agar kearifan lokal tetap terjaga di tengah perkembangan zaman.

Editor : Murni A

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel jatengvox.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Bupati Rembang dan Kepala KPP Pratama Pati Sepakat Perkuat Sinergi Perpajakan Desa
Fraksi NasDem Ambil Sikap Tegas, Dorong Stop Gaji dan Tunjangan Sahroni–Nafa demi Jaga Integritas Partai
Prabowo Tegaskan Tindak Tegas Aksi Makar, Soroti Mafia Hingga Korupsi
Program Speling Bawa Dokter Spesialis Langsung ke Desa Kragilan, Warga Antusias Nikmati Layanan Gratis di Lereng Merbabu
Aksi 25 Agustus–1 September Melahirkan 17+8 Tuntutan Rakyat: Desakan Paling Keras ke Prabowo dan DPR
Bansos PKH dan BPNT 2025 Tahap Juli–September Sudah Cair, Ini Cara Cek Nama Penerima
Kemenag & LPDP Siapkan Rp150 Miliar Lewat MoRA The Air Fund untuk Dosen PTK
Pesan Tegas Menag Nasaruddin Umar Soal Pengadaan Barang dan Jasa: Hentikan Monopoli

Berita Terkait

Rabu, 3 September 2025 - 17:17 WIB

Bupati Rembang dan Kepala KPP Pratama Pati Sepakat Perkuat Sinergi Perpajakan Desa

Rabu, 3 September 2025 - 16:45 WIB

Prabowo Tegaskan Tindak Tegas Aksi Makar, Soroti Mafia Hingga Korupsi

Rabu, 3 September 2025 - 12:16 WIB

Program Speling Bawa Dokter Spesialis Langsung ke Desa Kragilan, Warga Antusias Nikmati Layanan Gratis di Lereng Merbabu

Rabu, 3 September 2025 - 10:56 WIB

Aksi 25 Agustus–1 September Melahirkan 17+8 Tuntutan Rakyat: Desakan Paling Keras ke Prabowo dan DPR

Rabu, 3 September 2025 - 05:35 WIB

Bansos PKH dan BPNT 2025 Tahap Juli–September Sudah Cair, Ini Cara Cek Nama Penerima

Berita Terbaru