Jatengvox.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini terkait perkembangan cuaca di wilayah Sumatra.
Bibit Siklon 95B yang sebelumnya dipantau di sekitar Selat Malaka kini telah berkembang menjadi Siklon Tropis Senyar.
Pergerakannya mengarah ke wilayah Aceh dan sekitarnya, memicu potensi hujan sangat lebat hingga ekstrem dalam beberapa hari terakhir.
Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menjelaskan bahwa kondisi atmosfer di atas Selat Malaka saat ini cukup aktif.
Suhu permukaan laut yang hangat membuat suplai uap air meningkat tajam dan memicu pembentukan awan-awan konvektif, terutama di bagian utara Sumatra.
Menurut Faisal, Siklon Tropis Senyar bergerak relatif lambat, sekitar 4 knot atau 7 km/jam. BMKG memperkirakan bahwa dalam 48 jam ke depan sistem ini akan melemah menjadi Depresi Tropis. Meski demikian, pelemahan siklon tidak otomatis menghilangkan potensi cuaca ekstrem.
“Dampak lanjutan dari sistem siklon tetap berpotensi memicu cuaca ekstrem,” jelasnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (26/11/2025).
Karena itu, BMKG menilai risiko bencana hidrometeorologi — seperti banjir, banjir bandang, hingga longsor — meningkat di sejumlah provinsi: Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menambahkan bahwa Senyar menjadi pemicu utama hujan sangat lebat yang terjadi di Aceh dan Sumut. Selain itu, wilayah Sumbar dan Riau juga berpotensi diguyur hujan sedang hingga lebat.
Di sektor maritim, kondisi tak kalah perlu diwaspadai. BMKG memantau potensi gelombang sedang hingga tinggi di Selat Malaka bagian tengah, Perairan Aceh, serta Samudra Hindia barat Aceh hingga Nias.
Situasi ini dapat berdampak pada aktivitas pelayaran maupun masyarakat pesisir yang bergantung pada kondisi laut harian.
Mengakhiri keterangannya, Faisal menegaskan bahwa informasi ini tidak dimaksudkan untuk menimbulkan kekhawatiran berlebihan.
Ia berharap masyarakat tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaan, khususnya mereka yang tinggal di wilayah rawan bencana.
BMKG mengimbau warga untuk memantau pembaruan peringatan dini secara berkala melalui kanal resmi BMKG, termasuk aplikasi, laman web, dan media sosial. Langkah ini penting agar masyarakat dapat mengantisipasi potensi dampak yang muncul akibat cuaca ekstrem.
“Kesiapsiagaan diperlukan agar masyarakat dapat menghadapi kondisi cuaca dengan lebih aman,” ujarnya.
Editor : Murni A













