Jatengvox.com – Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 33 terus menghadirkan inovasi bagi para pelaku UMKM di Desa Pagertoyo melalui program digitalisasi.
Tiga usaha lokal yang menjadi sasaran utama kegiatan ini adalah pembuatan tempe, produksi gula aren, dan budidaya jamur tiram.
Setiap usaha dibantu dengan pembuatan video promosi yang kemudian dipublikasikan secara digital.
Dalam prosesnya, mahasiswa merekam berbagai aktivitas produksi, mulai dari pembuatan tempe tradisional, proses pengolahan gula aren, hingga proses budidaya jamur yang dilakukan oleh pelaku usaha setempat.
Setelah video rampung, mahasiswa membantu mengunggah konten tersebut ke media sosial, yaitu Instagram, TikTok, dan YouTube, agar jangkauan pemasaran UMKM Pagertoyo semakin luas.

Selain mendukung promosi melalui video, mahasiswa KKN juga mendampingi proses pembuatan QRIS untuk warung sembako milik Ibu Sudarmi.
Pendampingan dilakukan mulai dari pengisian data, verifikasi berkas, hingga QRIS dinyatakan aktif dan dapat digunakan. Kini, pelanggan warung tersebut dapat membayar secara non-tunai dengan mudah dan praktis.
“Digitalisasi ini diharapkan bisa membuat UMKM Pagertoyo lebih berkembang dan mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar saat ini,” ujar Ratna dari Divisi Ekonomi Kreatif KKN UIN Walisongo, yang turut memantau jalannya program.
Para pelaku UMKM menyambut baik kegiatan ini karena membantu usaha mereka dikenal lebih luas, sekaligus mempermudah transaksi dengan adanya QRIS.
Program digitalisasi sederhana ini membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi peluang bagi UMKM desa untuk tumbuh dan bersaing di era modern.
Dengan dukungan mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 33, UMKM Pagertoyo kini semakin siap memasuki era digital dengan langkah yang pasti dan penuh harapan.
Editor : Murni A













