Jatengvox.com – Kementerian Transmigrasi (Kementrans) menggelar kegiatan Open House selama 24 jam di kompleks gedung kementerian, Jakarta, pada Sabtu, 18 Oktober 2025.
Dalam kesempatan itu, Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara mengajak generasi Z untuk ikut ambil bagian dalam program transmigrasi sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pemerataan pembangunan di Indonesia.
Menurutnya, keterlibatan generasi muda menjadi sangat penting di era modern ini, terutama dalam membangun wilayah-wilayah potensial di luar Pulau Jawa.
Program transmigrasi, yang kini dikembangkan secara lebih inklusif dan inovatif, dinilai bisa menjadi wadah bagi generasi muda untuk berkontribusi bagi bangsa.
“Bagaimana Gen Z dan generasi lainnya bisa ikut berpartisipasi melalui program transmigrasi. Ini menjadi momentum refleksi satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, dan kami ingin menjadikannya ajang kontemplasi dan kolaborasi,” ujar Iftitah di hadapan peserta open house.
Iftitah menjelaskan bahwa Kementrans terus melakukan transformasi dalam program transmigrasi berkelanjutan.
Beberapa program unggulan yang kini digencarkan antara lain Transmigrasi Tuntas, Transmigrasi Lokal, Transmigrasi Patriot, Transmigrasi Karya Nusantara, dan Transmigrasi Gotong Royong.
Ia juga menyoroti pentingnya pendekatan baru dalam memperkenalkan kembali semangat transmigrasi kepada generasi muda, terutama mereka yang lahir setelah tahun 1999.
“Program transmigrasi dulu sangat tenar di masa lalu. Sekarang saatnya kita bangkitkan lagi dengan cara yang relevan bagi generasi baru,” katanya.
Mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo turut memberikan apresiasi atas langkah Kementrans tersebut.
Ia menilai, mengajak generasi muda terlibat dalam transmigrasi merupakan langkah tepat untuk mempercepat pemerataan pembangunan.
“Program yang dilakukan Pak Menteri bagus untuk transformasi transmigrasi, sekaligus mendorong peningkatan pendapatan daerah. Partisipasi generasi muda akan membawa semangat baru dalam mengembangkan wilayah,” ujar Eko.
Eko menambahkan, saat ini terdapat 154 kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia yang membutuhkan perencanaan matang dan ide-ide segar untuk menjadikannya pusat ekonomi baru.
Editor : Murni A