Kementerian PU Audit Bangunan Pesantren dan Sekolah Rawan Ambruk, Anggarkan Rp25 Miliar untuk Tahap Awal

Jumat, 17 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jatengvox.com – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah melakukan audit menyeluruh terhadap sejumlah bangunan pendidikan, terutama pondok pesantren (ponpes) dan sekolah yang dinilai berisiko ambruk.

Langkah ini menjadi tindak lanjut dari hasil asesmen tahap pertama terhadap 80 lokasi di 10 provinsi yang menunjukkan adanya potensi bahaya struktural pada beberapa bangunan pendidikan.

Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menjelaskan bahwa proses audit dilakukan secara bertahap dengan memprioritaskan bangunan yang memiliki tingkat risiko paling tinggi.

Audit ini mempertimbangkan usia bangunan, kapasitas pengguna, serta jumlah lantai yang dimiliki.

“Kami audit dulu yang utama. Diutamakan untuk bangunan yang menampung lebih dari seribu orang, berusia di atas 10 tahun, dan memiliki lebih dari dua lantai,” ujar Dody dalam konferensi pers usai Rapat Koordinasi Tingkat Menteri di Kantor Kemenko PM, pada Jumat, 17 Oktober 2025.

Baca juga:  Rejeki Wondr BNI Kembali Hadir, Peluang Menang Lebih Besar di 2025–2026

Dody menuturkan, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp25 miliar untuk audit tahap awal terhadap 80 pondok pesantren yang dinilai rawan ambruk.

Selain itu, terdapat program tambahan berupa pelatihan mitigasi bangunan bagi 25 ribu santri di 10 provinsi dengan alokasi anggaran sekitar Rp7 miliar.

“Anggarannya tidak terlalu besar, sekitar 25 miliaran untuk review batch pertama, dan tujuh miliaran untuk training. Dana ini sudah disetujui oleh Kementerian Keuangan,” jelasnya.

Langkah ini, kata Dody, bukan hanya bertujuan untuk memastikan keamanan bangunan, tetapi juga untuk memberikan edukasi praktis kepada santri tentang keselamatan dan ketahanan bangunan.

Baca juga:  Monasmuda Institute Luncurkan Program Kader Miliarder untuk Cetak Generasi Muda Mandiri

Kementerian PU juga membuka jalur pelaporan masyarakat melalui hotline khusus untuk menampung informasi mengenai kondisi bangunan pendidikan di berbagai daerah.

Laporan yang masuk akan diverifikasi satu per satu guna menentukan prioritas audit berikutnya.

“Sudah banyak laporan tambahan yang kami terima. Semua akan kami sisir karena jumlahnya terus bertambah dari 80 ponpes awal. Arahan Bapak Menteri juga tegas, agar kejadian seperti di Sidoarjo tidak terulang lagi,” tutur Dody.

Sementara itu, Menko Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada audit, tetapi juga akan membantu proses perizinan dan pelatihan keterampilan santri.

Baca juga:  PPI Jepang Imbau Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri Tidak Gelar Aksi Demonstrasi

“Selain audit, pemerintah akan membantu proses perizinan yang saat ini masih cukup rumit. Kami juga menyiapkan pelatihan tambahan di bidang konstruksi bagi santri berusia minimal 18 tahun,” ujar Muhaimin.

Ia menambahkan, upaya penataan ini tidak hanya menyasar pesantren, tetapi juga berbagai lembaga keagamaan dan pelayanan publik lainnya.

Pemerintah akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk memastikan seluruh lembaga pendidikan dan keagamaan telah memenuhi standar keselamatan serta aturan hukum yang berlaku.

“Untuk pesantren, pendekatannya akan lebih komprehensif. Bersama Kementerian Agama, kami akan melakukan penelaahan dan penertiban agar seluruh pesantren sesuai dengan undang-undang yang berlaku,” tegasnya.

Editor : Murni A

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel jatengvox.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Menag Ajak Negara MABIMS Bangun Sinergi Keilmuan untuk Peradaban Islam Modern
KBRI Paris Luncurkan Katalog Koleksi Indonesia di Museum Prancis, Perkuat Diplomasi Budaya
Kemensos Salurkan BPNT Tahap 4 Oktober–Desember 2025, Begini Cara Cek Penerima Bantuan
CITA Minta Pemerintah Waspadai Dampak Penurunan PPN terhadap Defisit Fiska
KUR Mandiri 2025 Resmi Diluncurkan, UMKM Kini Lebih Mudah Dapat Modal Usaha
Tunggakan BPJS Kesehatan Tembus Rp10 Triliun, Pemerintah Siapkan Skema Ini untuk Peserta Tak Mampu
OJK Tantang Lembaga Keuangan Bersaing dengan Rentenir, Dorong Akses Pembiayaan yang Cepat dan Terjangkau
Mahasiswa KKN UIN Walisongo dan SD Negeri 2 Merbuh Gelar Lomba Hari Santri Nasional 2025

Berita Terkait

Minggu, 19 Oktober 2025 - 16:58 WIB

Menag Ajak Negara MABIMS Bangun Sinergi Keilmuan untuk Peradaban Islam Modern

Minggu, 19 Oktober 2025 - 15:21 WIB

KBRI Paris Luncurkan Katalog Koleksi Indonesia di Museum Prancis, Perkuat Diplomasi Budaya

Minggu, 19 Oktober 2025 - 12:35 WIB

Kemensos Salurkan BPNT Tahap 4 Oktober–Desember 2025, Begini Cara Cek Penerima Bantuan

Minggu, 19 Oktober 2025 - 10:58 WIB

CITA Minta Pemerintah Waspadai Dampak Penurunan PPN terhadap Defisit Fiska

Minggu, 19 Oktober 2025 - 09:58 WIB

KUR Mandiri 2025 Resmi Diluncurkan, UMKM Kini Lebih Mudah Dapat Modal Usaha

Berita Terbaru