Jatengvox.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Kelompok 35 mengadakan Workshop Pembuatan Briket Arang di Aula Balai Desa Delik, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, pada Minggu, 28 September 2025.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh adanya usaha arang milik salah satu warga Desa Delik yang menghasilkan limbah serbuk arang dalam jumlah banyak dan terbuang percuma.
Melalui workshop tersebut, mahasiswa menghadirkan solusi pemanfaatan limbah menjadi briket yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi sekaligus ramah lingkungan.
Materi yang diberikan mencakup pengertian briket, perbedaan antara briket dan arang biasa, manfaat serta tujuan produksi briket, hingga strategi pemasaran.
“Briket lebih hemat, tahan lama, praktis, dan ramah lingkungan dibanding arang biasa yang cepat habis dan menghasilkan banyak abu,” jelas Agis Ayu Prasty, Penanggung Jawab Divisi Kewirausahaan KKN Tematik UPGRIS.
Peserta yang terdiri dari warga dan perangkat desa juga mengikuti praktik langsung. Mereka diajak mencoba proses pembuatan briket mulai dari menghaluskan serbuk arang, mencampurkan perekat tepung tapioka, mencetak adonan, hingga menjemur hasil cetakan agar kering.
“Dengan praktik langsung, masyarakat bisa melihat sendiri bahwa limbah arang ternyata bisa diolah kembali menjadi produk bermanfaat,” tambah Agis.
Tak hanya fokus pada proses produksi, mahasiswa juga menekankan pentingnya identitas produk dan strategi pemasaran.
Peserta diperkenalkan pada pembuatan logo, desain kemasan, serta pemanfaatan media sosial dan marketplace untuk promosi produk.
Workshop ini mendapat tanggapan positif dari warga. “Biasanya limbah arang hanya dibuang. Setelah adanya pelatihan ini, saya jadi paham kalau bisa dibuat briket yang punya nilai jual. Ini bisa jadi usaha baru bagi warga di sini,” ungkap Yoga, salah satu peserta.
Kepala Desa Delik turut menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga mampu mendorong berkembangnya wirausaha masyarakat.
“Kegiatan seperti ini bisa mendorong berkembangnya UMKM di Desa Delik dengan memanfaatkan limbah,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa berharap masyarakat dapat menumbuhkan semangat wirausaha, mengurangi pencemaran lingkungan, serta mengembangkan energi alternatif berbasis potensi desa.
Editor : Murni A