Batik Pegon Karya Difabel Rumah Inklusif Kebumen Tembus Pasar Internasional

Kamis, 18 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jatengvox.com – Kebumen semakin dikenal sebagai daerah penghasil karya batik unik. Bukan hanya karena keindahan motifnya, tetapi juga karena pembatiknya adalah anak-anak penyandang disabilitas yang tergabung di Rumah Inklusif Kebumen.

Salah satu produk andalan mereka, batik pegon, bahkan sudah melenggang hingga ajang internasional, mulai dari pameran di Turki tahun 2022 hingga fashion show di Singapura pada 2023.

Karya ini membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai seni tinggi sekaligus bernilai ekonomi.

Keberhasilan tersebut mendapat perhatian khusus dari Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin.

Baca juga:  Cara Cek Penerima BSU 2025 Lewat Aplikasi JMO dan Website Kemnaker

Saat berkunjung ke Rumah Inklusif di Desa Kembaran, Kebumen (16/9/2025), Nawal tak hanya melihat-lihat, tetapi juga memborong beberapa produk busana bermotif aksara pegon.

Ia menilai, Rumah Inklusif yang berdiri sejak 2009 ini telah berperan besar dalam memberdayakan keluarga penyandang disabilitas. Selain bidang pendidikan, mereka juga aktif dalam pengembangan seni dan kewirausahaan.

“Rumah Inklusif ini telah mendampingi banyak anak disabilitas, mengajarkan mereka keterampilan hingga menghasilkan karya batik khas, yaitu batik pegon,” ungkap Nawal.

Batik pegon dari Kebumen bukan sekadar indah dipandang, tapi juga sarat makna.

Salah satu motifnya bahkan menyisipkan filosofi tentang anti-bullying dan penolakan terhadap kekerasan. Misalnya, gambar telapak tangan dengan tulisan anti-bullying yang terukir di dalamnya.

Baca juga:  Senam Ceria Bersama Ibu-Ibu Dusun Setro: Sehat, Kompak, dan Penuh Semangat

Menurut Nawal, pesan tersebut penting karena budaya anti-bullying harus ditanamkan sejak dini, termasuk melalui karya seni.

“Batik ini bukan hanya kain, tetapi juga medium untuk menyuarakan nilai-nilai positif,” ujarnya.

Dalam kunjungan itu, Nawal juga dibuat kagum oleh peragaan busana yang menampilkan anak-anak difabel.

Mereka berjalan di atas panggung dengan penuh percaya diri, mengenakan karya batik hasil tangan mereka sendiri.

Selain itu, Nawal turut melakukan bedah buku berjudul Pesantren Anti-Bullying dan Kekerasan Seksual yang ditulisnya sendiri.

Ia berharap budaya anti-bullying juga diterapkan di kalangan difabel, agar mereka tumbuh di lingkungan yang aman dan suportif.

Baca juga:  Solo Raya Kembali Kondusif, Kemendagri Tekankan Pentingnya Sinergi Keamanan dan Ekonomi

Koordinator Rumah Inklusif Kebumen, Muinatul Khairiyah, menuturkan bahwa lembaganya kini telah membina lebih dari 100 penyandang disabilitas.

Berbagai program pelatihan diberikan, mulai dari membatik, seni dan budaya, kewirausahaan, hingga pertanian.

Hingga kini, ada 16 motif batik pegon yang sudah diciptakan. Produk-produk tersebut telah dipasarkan ke sejumlah kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta.

“Kami ingin anak-anak bisa berdaya, mandiri, dan sukses, meski memiliki keterbatasan,” ujar Iin, sapaan akrabnya.

Editor : Murni A

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel jatengvox.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Literatur Institut Desak BGN Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Usai Kasus Keracunan
Monasmuda Institute Luncurkan Program Kader Miliarder untuk Cetak Generasi Muda Mandiri
Ribuan Desa di Indonesia Masih Belum Terkoneksi Internet, Menkomdigi Dorong Kolaborasi
Ketua Komisi XI DPR RI Tekankan Peran Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045
CPNS 2026 Kembali Dibuka, Ini Sektor yang Jadi Fokus Pemerintah
Aksi Warga Tembongraja Viral, Bupati Brebes Turun Tangan Perbaiki Jalan
Pengurus Baru Dekranasda Kota Semarang Dilantik, Siap Perkuat UMKM Lokal
Mahasiswa KKN Kelompok 30 UPGRIS Latih Siswa SDN Diwak Menari untuk Menumbuhkan Kreativitas dan Percaya Diri

Berita Terkait

Minggu, 28 September 2025 - 07:37 WIB

Literatur Institut Desak BGN Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Usai Kasus Keracunan

Minggu, 28 September 2025 - 06:51 WIB

Monasmuda Institute Luncurkan Program Kader Miliarder untuk Cetak Generasi Muda Mandiri

Minggu, 28 September 2025 - 06:13 WIB

Ribuan Desa di Indonesia Masih Belum Terkoneksi Internet, Menkomdigi Dorong Kolaborasi

Sabtu, 27 September 2025 - 14:06 WIB

Ketua Komisi XI DPR RI Tekankan Peran Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045

Sabtu, 27 September 2025 - 10:11 WIB

Aksi Warga Tembongraja Viral, Bupati Brebes Turun Tangan Perbaiki Jalan

Berita Terbaru