Jatengvox.com – Mahasiswa KKN Tematik UPGRIS Desa Delik menggelar kegiatan edukasi gosok gigi bagi siswa SD N 3 Delik pada Jumat, 12 September 2025.
Program edukasi ini lahir dari kepedulian terhadap banyaknya siswa yang mengalami masalah gigi, seperti gigi berlubang dan nyeri saat makan.
Kesehatan gigi dan mulut sering kali dianggap sepele, padahal memiliki peran besar dalam menjaga kualitas hidup seseorang.
Anak-anak usia sekolah dasar berada pada masa pertumbuhan gigi permanen, sehingga perawatan gigi yang baik sejak dini sangat penting.
Jika kebiasaan gosok gigi tidak ditanamkan sejak kecil, risiko gigi berlubang, bau mulut, hingga penyakit gusi akan meningkat.
Selain itu, ternyata sebagian siswa masih menggosok gigi hanya sekali sehari, bahkan ada yang tidak melakukannya secara teratur.
Kondisi ini tentu mengkhawatirkan, mengingat kesehatan gigi sangat berpengaruh pada kenyamanan belajar dan kepercayaan diri anak.
Dalam pelaksanaan edukasi, siswa diajak untuk belajar sambil praktik.
Mahasiswa KKN Tematik UPGRIS Desa Delik Divisi Kesehatan dan Lingkungan memberikan penjelasan mengenai fungsi gigi, pentingnya menggosok gigi minimal dua kali sehari, serta cara menyikat gigi yang benar.
Anak-anak kemudian diminta mempraktikkan secara langsung dengan menggunakan sikat dan pasta gigi yang telah dibawa dari rumah.
Metode ini membuat kegiatan terasa lebih menyenangkan sekaligus mudah dipahami oleh siswa.
Selain praktik, siswa juga diajak menonton video edukasi singkat tentang cara merawat gigi, lalu berdiskusi mengenai makanan yang baik dan buruk untuk kesehatan gigi.
Guru memberi contoh nyata dengan memperlihatkan gambar gigi sehat dan gigi yang rusak akibat jarang disikat.
Hal ini memicu rasa ingin tahu siswa, sekaligus menumbuhkan kesadaran untuk lebih rajin menjaga kebersihan mulut.
“Sekarang saya tahu kalau harus sikat gigi pagi dan malam. Kalau tidak, gigi bisa sakit,” ujar salah satu siswa.
Kegiatan edukasi gosok gigi di SD N 3 Delik memberikan terhadap siswa, dia menjadi lebih memahami pentingnya menjaga kebersihan gigi, bersemangat untuk mempraktikkan kebiasaan baik di rumah, serta mulai mengingatkan teman sebaya agar rajin menggosok gigi.
Program ini diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, misalnya dengan menjadwalkan kegiatan sikat gigi bersama setiap bulan atau bekerjasama dengan puskesmas setempat untuk pemeriksaan kesehatan gigi.
Dengan demikian, siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga terbiasa menjalani pola hidup sehat.
Penanggungjawab kegiatan, Aldo Ferdian Ilham, mengingatkan bahwa edukasi gosok gigi seharusnya menjadi bagian dari pendidikan karakter di sekolah dasar.
“Membiasakan perilaku kecil akan berdampak jangka panjang yang luar biasa,” jelasnya.
Editor : Murni A