Banjarnegara Kejar Target Turun Stunting di 2024, Mungkinkah Capai 15 Persen?

Jatengvox.com – Dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 di Kabupaten Banjarnegara, Penjabat Bupati Banjarnegara, Muhamad Masrofi, menyatakan harapannya agar angka stunting di wilayah tersebut dapat menurun lebih dari 3,5 persen hingga akhir tahun 2024.

Saat memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi Persiapan SSGI di Pendopo Dipayudha, Rabu (25/9/2024), Masrofi menekankan bahwa target penurunan stunting ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Menurut data yang disampaikan, angka stunting di Banjarnegara saat ini berada di level 19,9 persen.

Dengan adanya survei SSGI, diharapkan angka tersebut bisa turun hingga 16,4 persen atau bahkan lebih rendah, dengan Masrofi menargetkan kemungkinan mencapai 15 persen.

“Angka 16,4 persen itu target yang dicanangkan Kabupaten Banjarnegara, syukur-syukur bisa sampai ke angka 15 persen,” ujarnya.

Baca juga:  Amalia Desiana: Bupati Perempuan Pertama Banjarnegara dengan Visi Inklusif

Masrofi menjelaskan bahwa tujuan utama dari pelaksanaan SSGI adalah untuk mendapatkan gambaran yang jelas terkait status gizi balita, baik yang mengalami stunting, wasting, underweight, maupun obesitas.

Hasil survei ini nantinya akan menjadi dasar bagi kebijakan dan program-program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.

Untuk mendukung pelaksanaan SSGI, Masrofi meminta komitmen dari seluruh pemangku kepentingan agar memastikan kelancaran survei tersebut.

Ia juga mengingatkan para petugas di lapangan untuk mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dengan baik, termasuk memastikan bahwa data balita di wilayah masing-masing telah siap sebelum pelaksanaan survei.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, dr. Latifa Hesti, menginformasikan bahwa survei SSGI di wilayahnya akan dimulai pada tanggal 30 September dan berakhir pada 6 November 2024.

Baca juga:  Pernikahan Dini di Kendal Meningkat, DP2KBP2PA Gelar Pelatihan Cegah Pernikahan Dini

Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pihak terkait untuk menyiapkan kondisi balita agar tidak mengalami masalah saat survei berlangsung.

“Masih ada sisa waktu untuk mengevaluasi kondisi balita di wilayahnya masing-masing dan berkolaborasi menyiapkan balitanya agar pada saat survei tidak bermasalah,” jelasnya.

Latifa juga menekankan pentingnya persiapan yang maksimal, baik dari segi data balita maupun kelengkapan berkas yang dibutuhkan.

Dengan demikian, diharapkan penurunan angka stunting di Banjarnegara dapat tercapai sesuai target.

Sekretaris Daerah Banjarnegara, Drs. Indarto, juga turut menyampaikan bahwa SSGI harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mencapai penurunan stunting yang signifikan.

“Kita harus yakin bisa mencapai target penurunan yang ditetapkan, bahkan bisa lebih, sampai di angka 15 persen,” ungkapnya.

Baca juga:  Dukung Produktivitas Anda dengan Pembiayaan Laptop dan HP KSPPS Salimah Kendal

Senada dengan itu, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Drs. Sila Satriana, menekankan pentingnya sosialisasi SSGI kepada para ibu yang memiliki balita serta pendampingan dari petugas desa agar proses survei berjalan dengan lancar.

Selain itu, Kepala Dispermades PPKB Kabupaten Banjarnegara, Hendro Cahyono, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pembekalan kepada petugas lapangan terkait gizi dan perilaku hidup sehat untuk mendukung keberhasilan SSGI.

“Kami sudah membekali PLKB, PPKBD, dan Tim Pendamping Keluarga dengan pengetahuan tentang gizi dan perilaku hidup sehat untuk memperkuat sasaran SSGI,” tambahnya.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Banjarnegara berharap dapat mencapai penurunan angka stunting yang signifikan dan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat setempat.***

Pos terkait

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *